Tiga bulan setelah Arkana keluar dari rumah sakit, Arkana sekarang lebih baikan daripada dulu. Sekarang ia sudah bisa jalan menggunakan tongkat tanpa di bantu seseorang, dan lebih baiknya lagi, Arkana sekarang juga sudah mengingat semuanya itu membuat semua orang gembira.
"Anak, papah!" Ucapnya yang sedang duduk sambil memangku malaikat kecilnya.
"Nanti, kalau Ahyan sudah besar, papah janji bakalan ajak Ahyan ke rumah nenek Salma" ucap Arkana senyum manis menatap Ahyan.
"Fokus kesembuhan kamu aja, Mas. Engga usah pikirkan yang lain, mama di sana Alhamdulillah sehat-sehat kok" ucap Maryam tiba dengan segelas berada di atas nampan.
Tiba-tiba Rafael, Ervan, dan Agung datang untuk menjenguk Arkana. Ia membawakan Arkana buah-buahan.
"Wah, Yayan lagi di gendong sama bapaknya nih!" Ujar Agung yang baru saja tiba mengubah suasana.
"Yayan siapa weh?" Tanya Arkana.
"Anak Lo begi!" Balas Agung dengan nada yang sedikit tinggi.
Arkana pun bergegas memukul lengan Agung dan berkata, "nama anak gua Ahyan yah, bukan Yayan" ucap Arkana.
"Sama aja, bang. Ahyan, Yayan" ucap Agung menyentil jidat Ahyan dan ia pun langsung mendapat cubitan keras dari Arkana.
"Kan bang Agung udah buat nama untuk Ahyan, sekarang gua nih. Gua bakalan manggil Ahyan dengan sebutan Satrio" ucap Ervan semua pun tertawa tetapi tidak dengan Arkana.
"Nama anak gua makin jelek kalau gitu" ucap Arkana.
"Tio, kalau Lo udah besar nanti, om bakalan ajakin Lo jalan-jalan deh" ucap Ervan mencubit cubit pipi Satrio.
"Nanti orang pusing mau manggil anak gua apa" ucap Arkana.
"Yah, panggil Yayan lah" balas Agung.
"Panggil Satrio dong!" Balas Ervan juga.
"Udah udah, yuk kalian semua masuk ke dalam, engga enak di sini" ucap Maryam. Mereka semua pun masuk ke dalam mengekor dengan Maryam.
Di dalam mereka semua hanya main dengan Ahyan, dan Ahyan yang masih beberapa bulan sudah bisa menangkap apa yang di ucapkan para om om nya.
"Sayang, Pampers nya di ganti dulu, udah penuh banget nih" ucap Arkana memanggil istrinya yang sedang memasak untuk mereka semua.
"Kok Lo panggil Maya sih? Lo engga lihat kita ada di sini?" Ucap Rafael.
"Emang Lo bisa?" Tanya Arkana.
"Lo engga lihat, bang! Waktu Lo sakit, bang El lah yang 24 jam jagain Lo sama jagain anak Lo. Pulang balik dari rumah Oma ke rumah sakit untuk jemput anak Lo. Dan soal Pampers, dia yang selalu beliin anak Lo dan masangin anak Lo" ucap Agung yang menjelaskan.
"Beneran, El?" Tanya Arkana yang tak enak hati ke teman nya.
"Kita kan saudara! Susah senang sama sama lah" balasan Rafael untuk Arkana.
"Yaudah, Van. Lo ambil Pampers ponakan Lo di atas, letaknya..." Ucapan Arkana terpotong sebab Ervan langsung menutup mulut Arkana.
"Gua udah tau kali, bang! Dimana letak semua barang Satrio" ujar Ervan meninggalkan mereka semua di ruang tamu.
Setelah mengambil barang yang ia maksud, Ervan langsung saja turun ke bawah menemui mereka semua. Di bawang ternyata ada Fatimah dan circle nya (adik-adik jahanam).
"Abang punya pembantu baru yah?" Tanya nya mengejek Ervan yang sedang membawa Pampers dan tissue basah.
"Iya, dek. Abang punya asisten rumah tangga baru" jawab Arkana tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkana Is Back (Ending)
Teen Fiction[ wajib follow dulu sebelum membaca ] Masih dengan Arkana Elang Putra. Dia berlatarbelakang cinta, kasih sayang, keluarga, dan sahabat. Dia seperti matahari. Matahari menyinari semua orang ketika siang hari. Maryam Nur Abidah si gadis, sudah bukan g...