Pagi ini, Mutiara di sibukkan dengan Ahyan. Karena, Ahyan mau memakan nasi goreng, mau makan roti bakar, dan mau juga minum susu panas. Mutiara meladeni Ahyan 100%, ia sudah anggap Ahyan sebagai anak kandungnya.
"Ini nak, sudah siap. Coba kamu panggil ayah untuk sarapan pagi" ucap Mutiara.
"Oke bunda!" Ucapnya berlari menuju kamar Rafael.
Setibanya di kamar, Ahyan langsung menaiki kasur dan meloncat-loncat. Itu membuat Rafael langsung bangun.
"Kenapa, sayang?" Ucapnya meraih Ahyan dam mendudukkan nya di atas pahanya.
"Di panggil sama bunda untuk sarapan" ucap Ahyan. Langsung lah Rafael bangun dan menggendong Ahyan menuju ke dapur. Sesampainya di dapur, mereka bertiga pun makan bersama-sama layaknya keluarga kecil yang bahagia.
"Yah, Ahyan mau ikut ke kantor ayah!" Ucap Ahyan sambil memakan roti bakar buatan bundanya.
"Kamu sekolah, nak. Sore aja kalau mau" ucap Rafael memegang punggung Ahyan dan mengelus nya.
"Yaaaa!" Ucap Ahyan.
Setelah sarapan pagi, Ahyan di antar ke sekolah dengan ayahnya. Setelah mengantar Ahyan, Rafael langsung ke tempat kerjanya. Setibanya di sekolah, semua orang tua murid bingung dengan apa yang mereka lihat. Kemarin lusa karyawan toko, kemarin laki-laki berpenampilan orang kantoran. Sekarang, berpenampilan tentara. Semua orang di bikin bingung.
"Yan, bapak kamu?" Tanya teman sekelas Ahyan.
"Ini ayah aku, kemarin itu papah aku" ucap Ahyan membuat temannya bingung.
"Kok bapak kamu banyak banget sih?" Ucap teman sekelas Ahyan.
"Aku juga punya bapak, ini ayah aku. Di kantor papah aku di rumah ada papi aku, aku juga punya bunda sama mamah" ucap Ahyan menjelaskan.
"Aku bingung deh, Yan!" Ucap bocil itu langsung meninggalkan Ahyan berdua dengan Rafael.
"Sekarang Ahyan masuk ke dalam yah, nanti pulang sekolah papi Van bakalan jemput kamu pulang" ucap Rafael mengelus rambut lentur Ahyan.
"Yaudah!" Ucap Ahyan langsung masuk ke dalam, tak lupa ia memberi salam untuk sang ayah.
Maryam sedang duduk di ruangannya sambil melihat ke arah laptop, ia sangat sibuk dengan pekerjaannya sekarang. Ia sekarang berada di toko obat nya, beberapa hari ini ia tidak pernah ke toko obatnya, jadi ia ke toko obatnya sambil mengecek kekurangan obat-obat di sana.
Terdengar dari luar ada seseorang yang mengetuk pintu ruangan Maryam, Maryam pun mempersilahkan nya untuk masuk. Ternya itu adalah Mutiara, istrinya Rafael bundanya Ahyan.
"Assalamualaikum, Emba!" Ucap Mutiara di balas salam oleh Maryam.
"Ada apa, Ti?" Tanya Maryam yang masih sibuk dengan laptop nya.
"Tadi aku ke toko bunga, tapi Emba nya engga ada. Kata karyawan Emba ada di sini, jadi aku langsung cus ke sini" ucap Mutiara.
"Duduk dulu, Ti. Aku buatin es atau teh dulu" ucap Maryam berdiri langsung di halang oleh Mutiara.
"Engga usah repot-repot Emba" ucap Mutiara.
"Yaudah, kalau kamu mau minum atau makan gitu, langsung ke belakang aja. Aku juga lagi sibuk" ucap Maryam.
"Begini Emba, aku mau ngajak Emba sama yang lain untuk makan bersama di rumah. Kan besok ayahnya Ahyan bertambah usia, jadi aku mau kasih kejutan gitu. Engga meriah sih" ucap Mutiara.
"Mau buat dekor engga?" Tanya Maryam.
"Yang sederhana saja" balas Mutiara.
"Ervan sama Agung pintar banget tuh soal dekorasi dekorasi gitu, kalau mau motifnya yang bunga saja. Biar simpel gitu" ucap Maryam fokus ke laptop fokus ke Mutiara juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkana Is Back (Ending)
Teen Fiction[ wajib follow dulu sebelum membaca ] Masih dengan Arkana Elang Putra. Dia berlatarbelakang cinta, kasih sayang, keluarga, dan sahabat. Dia seperti matahari. Matahari menyinari semua orang ketika siang hari. Maryam Nur Abidah si gadis, sudah bukan g...