Di rumah Amel, Ahyan hanya bermain dan bermain. Seketika Ahyan lupa kata tidur karena, ia bertemu dengan anaknya Alvaro semuanya.
"Nty, kita makan makan yuk!" Ajakan Ahyan untuk Fatimah.
"Mau makan apa, Cil?" Tanya Fatimah ke ponakannya.
"Sembarang aja Nty, Ahyan mau makan" ucap Ahyan duduk bersampingan dengan Tante dan om nya.
"Yaudah, kita ke warung Mak Juti" ajakan Fatimah, Fatimah pun memegang pergelangan tangan Ahyan dan membawa ke warung Mak Juti.
Sekarang warung Mak Juti sudah berbeda drastis. Dulu nama warungnya bernama 'warung Mak Juti' sekarang sudah menjadi, 'waroeng Juti kompleks'. Sekarang bukan lagi Mak Juti yang menjual di warung, sekarang anaknya. Yani namanya.
Sesampainya di warung Mak Juti, ternyata masih ramai sampai sekarang. Warung itu dari dulu sampai sekarang tidak pernah beda, masakannya juga sama. Hanya dua yang beda, yang masak dan nama warung.
"Kak Yan, pesan mi kuah nya lima. Dua pedas tiga engga" ucap Fatimah ke Yani. Yani anak Mak Juti yang pertama, anak Mak Juti ada dua. Yang terakhir bernama Ibrahim.
Selesai mie kuah nya jadi, Fatimah langsung pulang ke rumah Oma kembali. Setibanya di rumah, mereka semua pun langsung makan bersama di meja ruang tamu.
Sedangkan Maryam dan juga Arkana sibuk kerja bersama dengan Andrewinata di ruang tamu juga. Arkana mengetik di laptop dan juga mengganggu anak nya makan mie kuah, ceritanya Arkana membantu anaknya untuk makan mie nya.
Fatimah yang kasihan melihat Maryam sibuk, ia pun memberikan mie nya ke Maryam. Maryam pun memakannya dengan lahap.
Tiba-tiba Amel datang dan membawa es teh manis untuk mereka yang ada di sana, Ahyan pun langsung mengambil es teh itu.
"Sayang, coba Oma lihat" ucap Amel memegang kedua pipi Maryam.
"Ada apa, Oma?" Tanya Maryam.
"Ini mata kamu kenapa bisa begini? Begadang?!" Tanya Amel memegang bawah mata Maryam.
"Engga, kok. Ini engga papakok!" Ucap Maryam menyembunyikan nya.
"Jangan bohong sama, Oma. Kamu pasti selalu begadang kan? Uang bulanan kamu kurang? Apa engga di kasih oleh Arkana?" Tanya Amel begitu banyak.
"Engga kok, Oma!" Ucap Maryam.
Tiba-tiba Ahyan mengeluarkan suaranya, "bohong, Omamel. Mamah sama papah selalu begadang, katanya lagi kerja. Kok sampai subuh-subuh?" Ucap Ahyan kepada Omamel nya. Omamel nama sebuah Ahyan untuk Amel. Ahyan juga punya nama sebutan untuk Farel, yaitu opa El.
"Astaga, mulai hari ini dan beberapa hari kemudian, kamu engga usah ke mana-mana. Tinggal di rumah saja, kamu juga punya karyawan di kantor kan?" Ucap Amel sangat mengkhawatirkan Maryam.
"Kalau bukan Maya yang ngerjain semua, siapa lagi, Oma? Karyawan engga bisa" ucap Maryam.
Setelah Maryam mengucap kata itu, tiba-tiba kepalanya pusing dan ia ingin muntah. Maryam pun langsung berlari ke kamar mandi untuk muntah. Arkana yang khawatir dengan istrinya langsung menyusul istrinya ke kamar mandi.
"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Arkana dari luar kamar mandi.
"Engga papakok, cuma mual dikit" ucap Maryam dari dalam kamar mandi.
"Coba pintunya di buka, biar aku pijat kepala kamu" ucap Arkana. Langsung lah Maryam membuka pintu kamar mandi.
"Kita ke dokter, yuk. Aku takut ini semakin parah" ucap Arkana sambil memijit kepala istrinya.
"Engga usah, aku engga papakok!" Ucap Maryam yang tidak mau dirinya di khawatirkan.
"Kamu engga usah keras kepala, dengar apa kata suami kamu. Kita ke dokter, sekarang!" Ucap Arkana langsung menggendong istrinya masuk ke dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkana Is Back (Ending)
Teen Fiction[ wajib follow dulu sebelum membaca ] Masih dengan Arkana Elang Putra. Dia berlatarbelakang cinta, kasih sayang, keluarga, dan sahabat. Dia seperti matahari. Matahari menyinari semua orang ketika siang hari. Maryam Nur Abidah si gadis, sudah bukan g...