Siang ini hujan sangat deras menampilkan sesosok wanita yang sedang berjalan kaki di pinggir jalan. Wanita itu jalan kaki tetapi tidak di temani dengan payung, hanya jilbab besar beserta cadarnya yang membaluri tubuhnya mungil nya itu. Arkana yang kasihan melihat wanita itu, Arkana pun singgah di pinggir jalan dan turun dari mobil menemui sang wanita tersebut.
"Kenapa hujan-hujanan, Bu'!" Tanya Arkana memayungi sang wanita.
"Kamu siapa?" Tanya wanita itu spontan kaget melihat kedatangan Arkana di sampingnya.
"Saya cuma kasihan lihat ibu yang kehujanan, jadi saya turun dari mobil dan memberikan ibu payung ini" ucap Arkana memberi payung nya ke sang wanita.
Wanita itu pun mengambil payung dari tangan Arkana, saat sang wanita ingin mengeluarkan suaranya yang kedua kalinya, Arkana langsung meninggalkan sang wanita itu sendiri di pinggir jalan.
"Maaf, saya buru-buru. Mungkin ada waktu, ibu bisa mengembalikan payung saya" ucap Arkana langsung masuk ke dalam mobil nya.
"Aku lupa tanya nama dia siapa?" Ucap sang wanita melanjutkan perjalanan ntah ia mau kemana?
Sesampainya Arkana di rumah, Arkana langsung meneriaki istrinya. Maryam pun turun menemui suaminya di bawah yang basah kuyup.
"Astaga, kok basah kuyup? Kan engga turun dari mobil!" Ucap Maryam mengambil jas suaminya di tangan sang suami.
"Mas, bakso nya mana?" Tanya Maryam mencari pesanannya dari sang suami.
"Ada di mobil, aku engga sempat ngeluarin" ucap Arkana berlari menuju kamar mandi atas yang berada di kamarnya sendiri.
Maryam pun mengambil bakso pesanannya di dalam mobil, saat di dalam mobil. Maryam mencari sesuatu yang tidak ada di dalam mobil tersebut. "Mas, payung aku yang ada di dalam mobil mana? Kok engga ada?" Teriakan Maryam sambil mencari-cari payung kesayangan nya itu.
"Aku pinjamkan sama orang" balas Arkana yang sedang di tangga yang ingin turun menemui istrinya di depan pintu.
"Kok kamu pinjamin sih? Itukan payung favorit aku" ucap Maryam cemberut.
"Kamu engga kasihan lihat perempuan yang sudah lanjut usia di jalan sendiri sambil hujan-hujanan?" Tanya Arkana.
"Yaaa, aku kasihan lah" ucap Maryam masuk ke dalam rumah nya di ekori dengan sang suami.
"Sini baksonya, biar aku yang ganti tempat nya. Kamu duduk aja, takut bayi kita kenapa-kenapa" ucap Arkana mengambil kantong plastik di tangan istrinya.
Arkana pun ke dapur mengambil mangkuk sekaligus sendok dan juga garpu di dapur. Selesai mengambil barang itu, Arkana pun kembali menemui istrinya di ruang tengah.
"Sayang, bayi kita kamu jaga, yah. Jaga kesehatan kamu juga, makan yang banyak, minum yang banyak juga" ucap Arkana memegang perut istrinya yang masih datar.
"Kakinya aja belum jadi, sayang. Apalagi kepalanya!" Ucap Maryam ketawa kecil sambil menikmati bakso nya.
Saat Arkana hendak mencium kening istrinya, handphone Maryam langsung berbunyi pesan masuk. Spontan pun, Maryam langsung mengambil handphone nya. Saat melihat itu ternyata cht dari teman-temannya.
Setan jepit
Maryam
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkana Is Back (Ending)
Teen Fiction[ wajib follow dulu sebelum membaca ] Masih dengan Arkana Elang Putra. Dia berlatarbelakang cinta, kasih sayang, keluarga, dan sahabat. Dia seperti matahari. Matahari menyinari semua orang ketika siang hari. Maryam Nur Abidah si gadis, sudah bukan g...