Tanggal 22 Maret adalah tanggal di mana Ahyan di lahirkan. Bisa di bilang, hari ini adalah hari yang sangat spesial bagi Ahyan, atau lebih singkat nya, hari ini hari ulang tahun Ahyan yang ke enam tahun.
Kedua orang tua Ahyan sudah mendekorasi rumahnya seindah mungkin untuk sang anak tercinta, Maryam mendekorasi rumah dengan warna hitam putih. Itu juga karena warna kesukaan Ahyan. Semua Tante dan om, Ahyan sudah membuat rumah terlihat sangat indah. Berpaduan balon dan bunga, tapi bukan bunga warna warni, bunga yang polos tapi indah.
Maryam sudah membuat baju Couple dengan anak dan suaminya, ia menyuruh salah satu temannya untuk menjahitkan nya baju couple berwana hitam putih juga.
Acara ulang tahun ini hanya orang terdekat yang Maryam undang untuk datang, seperti Ervan dan istri, Agung dan istri, Rafael dan istri, Cinta dan anak-anak, Frans, Dirga, anak Mak Juti, pokoknya hanya teman dekat dan tetangga tetangganya.
"Van, nanti kalau anak Lo udah mau tiup lilin, Lo sama tanya yang lain untuk maju. Ahyan mau suap kalian semua" ucap Maryam memberi tahu Ervan untuk maju ketika mau tiup lilin.
"Iyah, kak!" Balas Ervan.
Acaranya pun di mulai, semuanya pun menyanyikan lagu happy birthday untuk Ahyan Nugraha Putra Arkana.
"Happy birthday to you!"
"Happy birthday to you!"
"Happy birthday!"
"Happy birthday!"
"Happy birthday to you"
"Tiup lilin nya!"
"Tiup lilin nya!"
"Tiup lilinnya sekarang juga, sekarang juga, sekarang juga!" Ucap tamu Ahyan hari ini.
Maryam pun memotongkan untuk kue anaknya dan untuk siapa yang Ahyan berikan suapan pertama.
"Siapa yang Ahyan mau kasih suapan pertama?" Ucap Arkana.
"Andai ada bunda Aqilla, mungkin suapan pertama ini Ahyan kasih ke bunda. Tapi, bunda sudah tiada, jadi aku yang bakalan makan suapan pertama ini, anggap saja aku sebagai bunda dan tangan aku ini sebagai Ahyan yang menyuapi bunda" ucap Ahyan membuat semua orang yang ada di sana merasa keberadaan Aqilla di dekatnya.
Ahyan pun mulai memakan kue itu dengan sangat pelan. Setelah itu, Arkana bertanya lagi. "Suapan kedua untuk siapa, nih?" Tanya Arkana.
"Untuk Oma dulu, deh!" Balas Ahyan.
Ahyan pun menyuapi Oma nya dengan satu sendok kue kecil, setelah itu Arkana bertanya lagi. "Suapan ketiga untuk siapa, nak? Pasti papah, kan?" Tanya Arkana dengan pedenya.
"Bukan! Suapan ketiga untuk opa El, dong papah!" Balas Ahyan menyuapi kakeknya dengan sesendok.
"Jadi anak yang pintar, nak. Jadi anak Soleh, penurut, pandai dan selalu mendengar apa kata orang tuanya!" Ucap Farel kepada cucu tunggal nya, bunda cucu tunggal lagi kalau anak kedua Maryam lahir.
"Opa, Ahyan mau bilang, kalau Ahyan sangat rindu dengan bunda" ucap Ahyan yang memeluk opa nya.
"Nanti kita ziarah ke makam bunda ya, nak!" Ucap Farel.
"Suapan keempat untuk siapa, nak?" Tanya Arkana.
Ahyan mendekati mamahnya dan berucap, "untuk mamah dulu lalu papah!" Balas Ahyan.
Saat sendok yang Ahyan pegang sudah masuk dalam mulut Maryam, tiba-tiba ada air yang muncrat turun ke bawah kakinya. Maryam pun langsung sadar dan berucap kepada semua tamu undangan, "sepertinya anak saya sudah mau lahir" ucapnya dengan masih memasang wajah senyumnya. (Air ketubannya pecah)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkana Is Back (Ending)
Teen Fiction[ wajib follow dulu sebelum membaca ] Masih dengan Arkana Elang Putra. Dia berlatarbelakang cinta, kasih sayang, keluarga, dan sahabat. Dia seperti matahari. Matahari menyinari semua orang ketika siang hari. Maryam Nur Abidah si gadis, sudah bukan g...