part 30

25 4 0
                                    

Beberapa hari setelah Maryam terbaring lemah di rumah, akhirnya ia sembuh dari sakitnya. Kemarin-kemarin, Maryam kena demam dan juga sakit kepala. Dan yang di lakukan Maryam sekarang adalah ia sedang berada di tokonya untuk membantu Cinta sekalian ia juga menulis stok bunga yang habis.

"Udah engga papa, May?" Tanya Cinta.

"Aku baik-baik kok!" Balas Maryam.

Kenapa Cinta tidak memanggilnya Maryam dengan sebutan, ibu? Karena, Maryam tidak ingin orang yang dulu ia kenal menjadi asing saat bekerja.

"Meeting hari ini di tutup!" Ucap Arkana menutup pertemuannya dengan rekan bisnis nya.

Selesai meeting, Arkana ingin menjemput anaknya di sekolah. Ia tidak ingin bergantung dengan pak Somat selamanya, makanya kalau ada waktu luang, Arkana menjemput anaknya di sekolah.

"Papah!" Teriakan Ahyan saat melihat mobil papahnya singgah di depannya.

Arkana pun turun menghampiri sang anak yang sedang menunggu di depan pintu gerbang sekolah. "Anak papah!" Ucap Arkana mengulurkan tangannya ke depan untuk di cium oleh sang anak.

"Yuk pulang, nak?!" Ucap Arkana.

Ahyan pun langsung masuk ke dalam mobil, saat sudah berada di dalam mobil, Frans dan juga Dirga meneriaki Ahyan. "Yan!" Teriakan mereka berdua.

Ahyan pun membuka kaca jendela mobil dan berkata, "ada apa?" Tanya Ahyan.

"Gua sama Dirga mau ikut sama Lo, kita berdua mau main ke rumah Lo lagi" ucap Frans, kedua bocil kampret itu mendekati mobil Ahyan.

Arkana pun langsung menyuruh mereka berdua untuk masuk dalam mobil. "Anak-anak, om engga mau ke rumah, ya. Om mau ke toko mamahnya, Ahyan" ucap Arkana yang sedang fokus ke depan.

"Mau bawa ke mana saja engga papa, om. Selagi masih selamat" ucap Frans memakan cemilan bumil yang ada di dalam mobil. Ahyan yang mau menghentikan temannya tetapi sudah terlanjur di makan.

Setibanya di toko bunga, Ahyan langsung turun dari mobil di ikuti oleh kedua temannya menemui Maryam di dalam.

"Mamah!" Teriakan Ahyan.

Saat Ahyan sudah sampai di depan mamahnya, Ahyan dapat teguran dari sang mamah. "Jangan ribut, nak. Baby twins lagi bobo" ucap Maryam dengan kode nya 🤫.

"Assalamualaikum dulu, Yan!" Tegar Frans.

"Assalamualaikum, aunty!" Ucap Frans menyalim tangan Maryam dan tangan Cinta.

Dirga dan Ahyan pun ikut salim ke kedua wanita itu. Saat selesai saliman, Maryam menyuruh mereka semua yang baru datang makan. Maryam sempat memasak saat toko lagi sepi. Mereka semua pun makan sambil berbicara ringan dengan Maryam dan juga Mutiara.

"Frans, rumahnya di mana sayang?" Tanya Muryam memegang pundak Frans.

Frans pun menjelaskan letak di mana rumahnya, setelah menjelaskan, Maryam pun tahu siapa itu Frans.

"Kamu cucunya ustazah Aliza, kan?" Tanya Maryam ke Frans. Ustazah Aliza itu teman dekat ustadz Farel ketiga di pondok dulu.

"Tante tau bunda Liza?" Tanya Frans.

"ustadzah Aliza itu teman dekat kakeknya  Ahyan pas di pondok. Tante pernah tu ke rumah ustazah Aliza, pas kamu belum lahir sih" ucap Maryam me menjelaskan.

"Gitu ya Tante!" Balas Frans.

"Tanya ke ustazah Aliza, Tante mau titip salam. Sekalian tanya, ustadz Farel juga titip salam ya, nak" ucap Maryam ke Frans.

"Oke Tante" balas Frans.

Mereka pun melanjutkan makannya. Selesai makan, Ahyan mengajak kedua temannya untuk main di depan toko. Maryam membiarkan anak-anak itu untuk main di depan toko, biar mereka juga tidak ketergantungan dengan main handphone.

"Yan, Lo jadi kipernya, ya. Gua sama Dirga yang jadi pemainnya" ucap Frans membuat bola dari lakban yang di bulat bulatkan.

"Wah, gua engga mau. Lo aja yang jadi kipernya, gua yang main sama Dirga" ucap Ahyan tak mau jadi gawang.

"Gini aja biar kalian berdua engga berantem, hompimpa aja, gimana?" Tanya Dirga memecahkan masalah.

"Yaudah!" Balas mereka bertiga.

Mereka bertiga pun menyanyikan lagu itu, "hompimpa ala ayu gambreng, siapa yang akan menjadi kiper?" Ucapnya menyanyikan lagu bersamanya.

Dan ternya, Frans yang menjadi kipernya. Dirga dan Ahyan pun mulai bermain, dan Frans mulai menjaga gawangnya agar tidak jebol.

"Makanya jangan nyuruh orang dong. Kan, jadi kiper sendiri" ucap Ahyan menertawakan Frans.

Menghabiskan waktu hampir lima jam, akhirnya mereka bertiga selesai main juga. Ini juga sudah mau masuk waktu magrib, tetapi Frans dan juga Dirga belum juga mau pulang.

"Kalian engga mau pulang, gitu?" Tanya Ahyan.

"Di rumah kita engga ada kerjaan, kalau di sini kan kita main" ucap Frans.

"Gimana, kita nginap di rumah Ahyan aja?" Tanya Frans.

"Gua ikut-ikut aja sih apa mau kalian" bala Dirga duduk di tengah-tengah Ahyan dan Frans.

"Kalau gitu, kita masuk dulu ke dalam" ajak Ahyan, mereka berdua pun mengikuti Ahyan dari belakang.

Setibanya di dalam, Maryam, Cinta dan juga Arkana siap-siap untuk tutup toko bunga. "Mah, anak pungut ini mau nginap di rumah, engga papakan?" Tanya Ahyan.

"Engga papalah, nak. Biar rumah kita ramai" ucap Maryam sangat lembut dengan anaknya.

"Om Arka, boleh engga kita ke toko baju dulu?" Tanya Dirga.

"Mau apa, nak?" Tanya Arkana.

"Mau beli baju, kalau kita ke rumah lama" balas Dirga.

"Baju Ahyan banyak di rumah, nak. Badan kamu, badan Frans cocok sama badan Ahyan juga. Bajunya juga masih ada yang baru, kok" balas Dirga.

"Emang engga papa, om?!" Tanya Dirga berat hari.

"Engga papalah, nak. Kamu, Ahyan, Frans sudah om anggap sebagai anak sendiri" balas Arkana.

"Yaudah, kita semua masuk dalam mobil, yuk. Mau hujan tuh" balas Maryam.

Cinta ikut numpang di mobil Arkana. Meski rumahnya beda arah, Maryam tetap menyuruh suaminya untuk mengantar Cinta dengan anak-anaknya.

Setibanya di rumah, hujan pun turun dengan sangat deras. Ahyan, Dirga dan juga Frans berlarian untuk masuk dalam rumah. "Yan, gua mau mandi dulu" ucap Frans.

"Ntar gua cariin Lo berdua baju gua" ucap Ahyan lari menuju kamarnya. Setelah mengambil baju, Ahyan langsung turun ke bawah menemui kanebo kering dan cermin licin itu.

"Kalau mau mandi, mandi di kamar mandi dapur, aja. Kamar mandi dalam kamar gua lari rusak" ucap Ahyan memberikan mereka baju satu pasang nya.

Selesai mandi, Ahyan, Frans dan juga Dirga sedang duduk di ruang tengah. Ia sedang menonton salah satu acara televisi kesukaannya, Upin dan Ipin. Ya, itu yang mereka bertiga sangat suka.

"Semoga Upin Ipin masih ada kalau kita udah besar nanti, gua masih mau nonton Upin Ipin kalau gua besar nanti" ucap Frans sangat fokus ke depannya.

"Semoga, yah!" Sambung Ahyan.

~~••~~

Sampai sini dulu pada part ini, sampai juga pada part selanjutnya.

Sampai sini dulu pada part ini, sampai juga pada part selanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Circle orang kaya nih!!

Arkana Is Back (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang