4 - [MANTAN INFLUENCER]

773 71 0
                                    


Sayang sekali Rayya tidak menjawab pertanyaan Devon tadi. Aku kan jadi penasaran. Tapi Mami minta tolong padaku untuk menjaga Rayya di sini. Apa itu artinya Rayya belum menjalin hubungan dengan siapa pun? Demi Tuhan. Aku tidak boleh penasaran sama kehidupan pribadi mantan istriku. Kami adalah dua orang asing yang tidak memiliki hubungan lagi.

"Gimana-gimana?" tanya Devon seakan tidak percaya dengan pendengarannya. Dia meminta Mika mengulang ucapannya lagi. Ibrahim kembali fokus pada rapat.

"Saya baru tahu kalau Rayya itu influencer yang lumayan terkenal, Pak Dev. Jadi gimana kalau kita minta Rayya mempromosikan produk Best Food di instagramnya? Tentunya secara profesional. Kita nggak akan pakai sistem proyek thank you. Ada kontrak, legal, dan sebagainya. Jadi Rayya dan Best Food sama-sama di
untungkan."

Rayya terkesiap kecil. Semua mata kini tertuju padanya. Keringat di pelipisnya mengalir dalam ruangan yang ber-AC ini. Dengungan peserta rapat lama-kelamaan menjadi gumaman yang semakin keras. Mereka langsung mengeluarkan HP masing-masing dan mencari nama Rayya di pencarian. Puti dan Ferdinand sendiri yang nota bene teman seangkatan saja tidak tahu dan ikut mencari di Instagramnya masing-masing. Bahkan Devon ikut mencari di ponselnya. Ibrahim diam saja. Hanya dia yang tahu Rayya yang terlihat diam ternyata sangat panik dan memucat.

"Akun lo udah centang biru?"

"Wow! 504K followers. Mantap, Ray."

"Lha, jadi gue udah nge-follow elo dari dulu? Astaga idolaque."

"Nggak nyangka. Nggak di IG, nggak aslinya, sama-sama cantik lo, Ray."

"He-em." Deheman Ibrahim menghentikan bom pertanyaan yang ditujukan pada Rayya. Ia tahu, Rayya terlihat sangat tidak nyaman. Dan dia tahu apa sebabnya.

"Mik, apa kamu ada kandidat lain selain Rayya? Kamu nggak hanya menyiapkan satu influencer, kan?" tanya Ibrahim kemudian.

"Ee, ada sih Pak. Tapi Pak, kalau kita kerja sama dengan Rayya, tentu untuk beberapa proses kontrak dan lain-lain lebih mudah. Karena Rayya sendiri bekerja dengan Best Food. Dan lagi, sepertinya link yang di punya Rayya nggak main-main, deh."

"Sebelum memasukkan akun IG Rayya menjadi salah satu kandidat influencer yang akan bekerja sama dengan kita, apa kamu sudah tanya persetujuan Rayya?"

"Ya, Pak?" Mika terlihat ling lung.

"Kamu udah tanya Rayya belum, dia mau apa tidak melakukan promosi atas nama Best Food?"

"Eh, belum sih, Pak." Mika menggaruk kepalanya.

"Rayya, Mika mempertimbangkan akun kamu untuk di jadikan sarana promosi. Apa kamu mau? Kamu setuju?" Tatapan Ibrahim tertuju pada Rayya.

Sepertinya Bang Ibram paham maksudku.

"Ehm, maaf Mbak Mika. Sepertinya gue harus menolak tawaran Mbak."

"Kenapa, Ray? Sayang banget lho. Ini kesempatan besar bisa kerja sama bareng Best Food. Gue jamin kontrak kita nggak akan buat lo menyesal dan yang pasti memuaskan. Lo bisa tanya sesama influencer yang pernah kami kontrak dulu. Kayaknya beberapa di antara mereka ada yang temenan sama lo," jelas Mika panjang lebar dan sangat persuasif. Ia sempat kecewa sebenarnya dengan penolakan tadi dan berupaya tidak memperlihatkannya ke orang lain.

"Gue udah vakum setahun, Mbak. Mau istirahat dulu dari instagram."

Vakumnya Rayya bertepatan dengan perceraian kami. Apa karena itu dia berhenti dari kegiatannya bersosmed?

"Eh iya juga sih. Postingan terakhir Rayya memang setahun yang lalu, Mbak Mik," kata Yuni menimpali.

"Kan udah setahun Ray. Gunain kesempatan ini buat come back lo di IG. Gue jamin followers lo nambah. Karena acara expo ini cakupannya luas banget. Se-Indonesia." Mika masih saja mencoba merayu Rayya. Sedangkan Rayya sudah merasa terpojok tanpa bisa mengelak dan bernapas dengan lega.

Unfinished Business [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang