7. TENTANG PIGORA

42 32 4
                                    

Enjoy reading ⑅

Banyak orang ber lalu lalang di tempat tersebut, mulai dari yang menaiki sepeda motor, sepeda gayuh hingga berjalan kaki.

dari usia kakek nenek, ibu atau bapak bapak, remaja, anak kecil hingga bayi yang digendong.

Azalia dan jingga tengah duduk di sebuah kursi di pinggir taman, menikmati sejuknya udara dari sore hingga menjelang malam seperti ini.

" za, gue sebelum hari kelulusan mau ke rumah om 3 hari kayaknya," ucap jingga.

" Yaa, kapan emangnya jing?" Tanya azalia.

"Mulai rabu kayaknya."

" Lo izin?"

" Iya," jawab jingga.

" Yaudah, baik baik disana, oh gue inget, yang acara nikahan anak nya itu kan?"

" Sip, bener banget 100 untuk aza."

" Udah udah ayo balik, keburu malem. Mau beli makan apa masak aja?" Tanya azalia sebelum beranjak.

" Emm, beli sate aja gimana? Nasi tadi siang juga masih kan?" Tawar jingga.

" Masih, yaudah beli sate di samping seblaknya"

.....

Keduanya keluar untuk berbincang dibawah sinar rembulan, ditemani hembusan semilih angin lembut yang lewat menembus kulit.

" Za, kalo besok ngumpul disini buat ngomongin surprise nya bu Lusti boleh ngga?"

" Boleh aja sih."

" Lo kabarin aja dulu di grub kelas."

" Yaudah bentar."

Jingga pun pergi mengambil hp nya yang berada di meja ruang tamu, lalu kembali keluar untuk duduk di teras rumah.

Ia membuka roomchat berupa grub kelas milih 9C. dan mengabari teman temannya agar besok berkumpul di rumah azalia untuk membahas tentang surprise yang akan diberikan kepada bu susti.

" Udah?" Tanya azalia yang melihat jingga kembali meletakan hp nya.

" Udah," jawab jingga mengangguk.

" Masuk yuk, dingin," tambah jingga.

Keduanya pun masuk saat merasa hembusan angin semakin kuat. Dan langsung menuju ke kamar untuk mengumpul kan kembali seluruh energi yang telah digunakan hari ini. Yaitu dengan tidur.

" Lo ke kamar dulu aja, gue mau ke kamar mandi bentar," ucap azalia meninggalkan jingga yang mulai menaiki anak tangga.

Buang air kecil dan meminum segelas air putih sebelum tidur adalah rutinitas yang selalu azalia lakukan sebelum tidur.

Saat hendak kembali menuju kamarnya, ia melihat jendela rumah nya terbuka. Herannya mengapa itu masih terbuka. Padahal semua sudah ditutup tadi.

Apakah mungkin lupa dikunci? Mungkin saja jendela itu terdorong angin yang berhembus sangat kencang diluar sana.Ia pun mengampiri jendela itu untuk menutupnya.

" AAA JINGGAA," teriaknya saat sesuatu meloncat masuk dari jendela tersebut.

Jingga yang mendengar jeritan tersebut pun langsung menghampiri asal suaranya.

Saat sampai di bawah, ia mendapati azalia yang tengah terduduk di lantai sambil menutupi matanya. Dan beti di sebelahnya.

" lo kenapa za? Hei," panggilnya sambil menggoyang kan bahu azalia.

Azalia pun membuka matanya, dan pandangan pertama yang ia lihat adalah, kucing kesayanganya tengah melihat kearahnya.

" Dasar kucing ga guna ya lo, ngagetin orang aja." Azalia mengangkat kucingnya dan membawa nya ke kandang yang berada di dapur dengan amarah yang masih memburu.

EUDAIMONIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang