Enjoy reading ⑅
Pagi itu Azalia sedang mengenakan sepatunya, namun kegiatannya terhenti saat ponselnya berdering.
Azalia langsung mengambil ponselnya yang berada di saku seragamnya itu,
Di ponselnya itu tertera nama Jingga yang sedang menelfon nya, Azalia pun langsung mengangkat telfon dari Jingga.5 menit berlalu, ia tampak tergesa-gesa setelah menutup telpon tersebut. Sewaktu ia sedang menali sepatunya dentingan notif terdengar dari ponselnya.
from: Jingjingga🦋
" Tenang Za, jangan panik barusan dikasih tau kalo jam pertama dan kedua bukan gurunya yang ngajar, bilang ke Ayah lo jangan ngebut."
" Oke, makasih Jing sama sekalian bilangin sekertaris jangan di Alpha."
Melihat pesan dari Jingga ia pun sedikit merasa lega, tapi bagaimanapun ia sebaiknya tidak telat. Azalia bergegas mengambil tas nya yang berada di kursi dan menghampiri Ayahnya di teras." Ayo berangkat Yah," ucapnya.
" Ga ada yang ketinggalan kan?," Tanya Ayahnya sembari mengambil kunci motor di meja.
" Ga ada, ayo Yah keburu telat."
Keduanya pun sampai di sekolah, Azalia bernapas lega melihat gerbang yang rupanya belum ditutup. Ia ingat bahwa jadwal yang diubah hanya untuk kelas 9.
Azalia pun meraih tangan ayahnya dan menyaliminya sembari mengucapkan salam. Kemudia ia berlari memasuki sekolah.
" Semoga ga telat," gumamnya berkali kali.
Ia berpikir bahwa kelas belum dimulai, karena pintu kelas masih terbuka sedangkan biasanya saat pelajaran dimulai pintu kelas selalu ditutup.
Namun naas, perkiraanya salah, para murid sudah duduk rapi di bangkunya masing masing, dan beberapa laki- laki sedang berdiri di depan papan.
" Baiklah jadi-" ucap laki laki itu terpotong oleh salam yang diucapkan azalia.
"Assalamualaikum, maaf saya telat," ucapnya dengan sedikit menunduk.
Waalaikumsalam... Jawab mereka serentak.
" Za cepetan sini," panggil Jingga.
Azalia pun mengangguk dan pergi ke tempat duduknya.
" Baiklah sebelumnya perkenalkan saya Daryan Ellgara."
" Saya Eldio Adhitama."
" Dan saya Rean Prinanda, kami dari SMA lintang dan di utus untuk memberikan arahan bagi siswa yang ingin bersekolah disana," jelas Rean.
Para murid pun mengangguk sebagai tanda mengerti dengan ucapan Rean tadi.
" Baiklah sebelum itu biar saya absen dulu sebagai tanda hadir, bagi yang nomor nya disebut bisa maju dan tanda tangan," ucap Daryan.
" Nomor absen satu," panggil Rean.
Rean memiliki tugas memanggil i para murid, Eldio menjaga lembar untuk di tanda tangani, sedangkan Daryan membagikan brosur.
KAMU SEDANG MEMBACA
EUDAIMONIA
Ficção AdolescenteSebuah Kisah pertemuan antara seorang gadis bernama Azalia Ghianara, dengan seseorang yang rupanya selama ini ia cari. Kisah kehidupan yang selama ini ia jalani, hanya dengan ayah nya. Juga dengan menyimpan rasa rindu terhadap bunda dan kakak nya. ...