15. RUMAH SAKIT

47 28 2
                                    


Enjoy reading ⑅


Tok
Tok
Tok

Pintu kamar Dahlia diketuk sebelum akhirnya terbuka. " Aza nya belum  bangun kak?" Tanya wanita paruh baya, diambang pintu kamar tersebut.

" Belum Ma," jawab Dahlia membari membenahi rambutnya di depan cermin.

Luna mendekati tubuh yang masih terbaring di kasur tersebut dan duduk di sebelah nya.

" Za, bangun. Kamu gak sekolah," pinta nya lembut.

" Kak, badannya panas," ujar Luna panik.

" Aku ambilin air anget sama kompres dulu."

Dahlia menjepit rambutnya dan beranjak ke dapur. Ia memasak air dan kemudian menuangkan nya ke wadah.

" Ini Ma," ujarnya sambil menyodorkan air beserta kain di tangan nya.

" Za lo- lah? Belum bangun?" Pekik Rio yang baru saja datang.

" Badannya panas, kamu berangkat aja sana nanti telat. Jangan lupa izinin Aza ya!"

Rio pun beranjak dari kamar kakaknya setelah berpamitan.

Azalia terbangun ketika merasakan dahinya nya basah karena sesuatu yang terletak di atasnya.

" Kamu gak usah sekolah dulu ya," tutur Luna lembut.

Azalia mengangguk kemudian mendudukan dirinya. "Rio udah berangkat Tan?"

" Udah barusan, kamu mau makan di kamar aja atau ke bawah."

" Kemaren aja bilang ' tribis iji kik tribisudah tau ujan nya deres banget. Demam kan lu sekarang," sahut Dahlia dengan nada mengejek.

" Di bawah aja Tante, ayo." Azalia menggandeng tangan Luna dan segera menyeret mya keluar kamar, ia tidak menghiraukan apa yang dikatakan oleh Dahlia.

Azalia dan Dahlia tengah menikmati makanannya sedangkan Tante Luna sibuk dengan brownies yang ia buat.

" Ayah gak nelpon Tan?"

" Ngga Za, eh- kamu nanti ke rumah sakit aja ya sekalian, soalnya tante mau cek asam urat juga."

Azalia mengangguk kemudian melanjutkan makan nya.

***

" Ayo Za cepetan, keburu siang nanti panas," desak Dahlia.

" Bentar kak, gelang gua ilang."

" Ada di meja sebelah kasur tadi gua yang ambil, jatuh."

" Buruan!" Teriaknya lagi.

Azalia segera mengambil gelang, di nakas sebelah kasur sesuai yang di katakan oleh Dahlia. Ia segera menuruni tangga dengan sedikit berlari kecil agar segera sampai ke luar rumah.

Azalia langsung memasuki mobil yang sudah berisi Dahlia dan tante luna di dalam nya.

" Udah?" Tanya Luna.

" Udah, ayo Tan."

Kendaraan beroda empat tersebut langsung melaju meninggalkan kawasan rumah. Pagi ini jalanan sedikit ramai namun beruntung nya tak sampai macet, jika tidak mungkin mereka akan sampai siang sekali.

Sedangkan hari ini terbilang sangat panas meskipun matahari belum berada diatas kepala. Berbagai kalimat terlontar untuk menghindari kesunyian di dalam mobil tersebut.

EUDAIMONIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang