Enjoy reading ⑅" Kiaraa, yuhuu!" Seru Jingga memanggili sang pemilik rumah.
Sepersekian menit setelahnya, pintu rumah tersebut pun terbuka. Namun, bukan Kiara yang membuka, melainkan Eldio. Jingga pun langsung terdiam salah tingkah.
" Lih, diem kan lu," ucap nya mengejek Jingga yang langsung terdiam melihat Eldio yang membuak pintu.
" Kiara nya ada Kak?" Tanya Azalia.
" Ada, masuk aja," pinta Eldio.
" Nggak kak, nunggu disini aja, nanti Kiara suruh keluar ya Kak," tolak Azalia.
Saat pintu terbuka, ia sudah dapat melihat dengan jelas beberapa laki laki yang tengah duduk di ruang tamu. Itu membuat nya berfikir bahwa ia tak akan berani masuk, jadi ia memutuskan untuk menolak saja.
Mungkin nanti tetap akan masuk, namun saat Kiara lah yang menjemput mereka berdua. Eldio pun paham dan masuk ke dalam untuk memanggilkan adik nya.
" Kia, ada yang nyariin tuh!" Seru Eldio.
Sedangkan Azalia dan Jingga sudah duduk di kursi bambu yang tersedia di depan rumah. Tak lama kemudian Kiara pun keluar untuk menemui keduanya.
" Ayo cari jajan dulu keluar," ajak Kiara.
" Eh, nanti di dalem aja ya? Tapi, bagi ruangan sama tu anak tiga gapapa kan? Lagian udah kenal juga kan," tambah Kiara.
" Emang siapa sih yang di dalam?" Tanya Azalia penasaran.
" Yaelah biasah, emang Kak Eldio ama siapa lagi sih. Ada kak Daryan ama kak Rean doang."
" Yaelah, tau gitu langsung masuk aja tadi Za," ujar Jingga.
" Ya mana tau, orang tadi gak kelihatan mukanya."
" Udah ayo," ajak Kiara.
Ketiga gadis itu pun meninggakan rumah Kiara untuk mencari camilan sebagai teman berbincang nanti. Cukup lama mereka memutari kota, ya, tidak seluruh kota mereka kunjungi. Namun sudah banyak tempat mereka datangi untuk membeli jajanan.
Setelah merasa cukup, ketiga nya pun memutuskan untuk membali ke rumah Kiara. Aza dan Jingga memarkirkan motor di depan rumah, sedangkan Kiara melajukan motornya terus dan di parkir di sebelah rumah.
" Kiara," ucap Azalia setengah berbisik saat memasuki rumah Kiara.
" Sini aja, agak geseran sanaa kak," pinta Kiara.
Ketiga gadis tersebut duduk di sofa yang letak nya tak begitu jauh dengan tempat ketiga kakak kelas nya bermain game. Saat baru masuk tadi, ketiga kakak kelas nya tersebut menoleh pada Azalia dan Jingga.
Saat itu juga, Azalia tak sengaja membuat kontak mata dengan Daryan, sontak ia mengingat perkataan Jingga kemarin. Otak nya kembali bergelut dengan pertanyaan pertanyaan yang sempat ia simpan di pikiran nya.
Apa benar kedua nya mirip? Namun saat dilihat, mata mereka memang tampak sama. Ia selalu mecoba untuk menepis jauh jauh pertanyaan tersebut.
" Za?"
" Oh- ha?"
" Ngelamunin apa lu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
EUDAIMONIA
Fiksi RemajaSebuah Kisah pertemuan antara seorang gadis bernama Azalia Ghianara, dengan seseorang yang rupanya selama ini ia cari. Kisah kehidupan yang selama ini ia jalani, hanya dengan ayah nya. Juga dengan menyimpan rasa rindu terhadap bunda dan kakak nya. ...