Enjoy reading ⑅
" Bagi anak anak kelas 9 silahkan berkumpul di aula."
Para murid kelas 9 pun mulai berhamburan menuju aula. Saat keduanya tiba di sana, Jingga dan Azalia memilih untuk menunggu di depan aula. Karena kondisi dalam aula sangat ramai dan sesak. Para siswa-siswi tidak berbaris dengan teratur. Itu yang membuat suasananya menjadi sesak.
Hingga akhirnya, guru yang tiba pun memasuki aula. Disusul dengan beberapa murid lain yang tadinya menunggu di depan aula. Termasuk Jingga dan Azalia.
Riuh di ruangan tersebut terhenti saat guru yang berperan sebagai pemandu acara mengucap salam, dan mulai menata barisan.
Acara yang berlangsung diiringi dengan perasaan sendu, bahagia, terharu, dan kecewa yang dirasakan oleh masing masing murid.
" Dan yang ke sepuluh Azalia Ghianara."
Senyuman di wajah Azalia pun merekah, ia bersyukur pada tuhan karena telah mengabulkan doa nya.
Ia pun berjalan menuju ke depan untuk tanda tangan, dan mengambil sertifikat lulusnya.
" Jing gue masuk," pekiknya kegirangan.
" Selamat Azalia Ghianara."
" Selamat juga Jingga Arsyifa."
" Baiklah, anak anak selamat untuk yang masuk di SMA lintang. Dan yang belum keterima jangan sedih, kalian bisa lanjut daftar ke sekolah berikutnya," Ujar Bu Lusti.
" Dan tenang saja, untuk yang belum keterima sekolah akan tetap membantu, dan pendaftaran berikutnya dilaksanakan besok senin." Tambah beliau.
" Baik terima kasih Bu," ucap seluruh siswa-siswi serentak.
Setelah Bu Lusti menutup dengan salam, para murid pun berhamburan keluar ruangan, dan pergi ke kelas masing masing. Kemudian langsung meninggalkan area sekolah.
" Senin libur?" Tanya salah satu murid kelas.
" Iya, tapi yang belum keterima ke sekolah buat daftar," jawab Azalia.
Ekhem.. Jingga mengalihkan atensi seluruh murid kepadanya.
" Kenapa lo keselek kodok?" Sahut Azalia sinis.
" Diem lo Za."
" Khem, jadi gini, disini gue sebagai bendahara yang bertanggung jawab untuk kesejahteraan bangsa dan negara, ehe nggak nggak, maksudnya kesejahteraan kelas-"
" Kebanyakan intro lo Jing, buruan gue pengen pulang," ujar Rio.
" Sabar sabar, oke langsung ke inti. Jadi gue mau ngusulin buat bikin kejutan kecil kecilan buat Bu Lusti."
" Yaudah iuran berapa, dan kaya gimana?" Ujar Syera selaku wakil ketua kelas.
" Eit jangan khawatir, gue tau kalian bokek, jadi untuk surprise nya kita pake sisa uang kas."
" Dih, ngeledek lo," sahut Zafa.
" Tapi bener kan? Jadi sisa uang kas kira kira ada 4-5 ratus ribuan. Nanti kita tinggal nentuin mau buat gimana."
" Oke sip, gampang nanti kita bicarain. Minggu?" Tawar Azalia.
" Pada bisa kan?" Tambah Jingga.
Seluruhnya kini mengangguk, mengisyaratkan bahwa mereka bisa berangkat pada hari minggu. Kemudian mereka mulai keluar kelas untuk pulang ke rumah masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
EUDAIMONIA
Teen FictionSebuah Kisah pertemuan antara seorang gadis bernama Azalia Ghianara, dengan seseorang yang rupanya selama ini ia cari. Kisah kehidupan yang selama ini ia jalani, hanya dengan ayah nya. Juga dengan menyimpan rasa rindu terhadap bunda dan kakak nya. ...