22. Nanti malem, ya?

31 27 5
                                    

Enjoy reading ⑅

" Jing, shut, Jing," panggil Azalia lirih.

Jingga pun menoleh setelah beberapa panggilan.

" Nomer lima, hasil nya dua ratus tiga?" Tanya nya hanya dengan gerakan mulut.

" Lah kok punya gue seratus enam puluh?" Tanya Jingga heran.

Jingga pun berbalik untuk menghitung kembali jawaban nya. Sedangkan Azalia juga berbalik untuk mengerjakn beberapa soal lain nya sembari menunggu kejelasan dari jingga.

" Za," panggil jingga berbisik.

" Lo bener, gue yang salah," tambah nya dengan gerakan mulut setelah Azalia menoleh.

Lima belas menit kemudian, bel pun berbunyi menandakan jam istirahat. Ia pun segera beralih ke meja tempat Jingga duduk untuk mengajak nya ke kantin.

Belum sampai masuk area kantin, namun sudah nampak betapa ramai tempat itu kali ini. Lagi lagi, seseorang melambaikan tangan kepadanya lagi.

" Sana Jing, ayo."

Ia pun menarik jingga untuk kesana, dan duduk sebentar sambil menunggu redanya orang yang memesan.

Keduanya pun duduk di bangku yang kosong. tak lupa mengambil kesempatan, Jingga duduk di depan Eldio, dan Azalia duduk di sebelah Adellyna.

" Gimana, bisa kan nanti malem?" Tanya Taria.

" Bisa kak, santaii," jawab Azalia.

" Yaudah, udah agak reda tuh yang mesen, pesen makan dulu gih, nanti makan sini."

Azalia dan Jingga pun bangkit kembali untuk memesan makanan. Tak lama kemudian, Kedua gadis itu kembali membawa makanan  nya masing masing.

" Nanti bagi tugas ya?" Ucap Adellyna.

" Oke," jawab Daryan.

" Nanti gue sama Daryan, Taria sama Rendra, Aza sama Rean, terakhir Jingga sama Eldio. Adek lo nyusul kan?"

" Iya, dia ngikut mak nya dulu ke Bude."

" Jadi, deall?"

" Oke deall," jawab mereka serentak. 

" Moga aja nanti ga ujan," ujar Azalia penuh harap yang kemudian di amini oleh semua yang ada di bangku tersebut. 

" Nanti yang dibeli gue wa in aja ke perwakilan kalian, ke cewek nya aja deh, oke?" Jelas Adellyna.

"Weshh, mantep banget emang waketos kita satu ini cara koordinasinya," puji Daryan.

" Wahh, parah lo kalo baru nyadar," ucap Adellyna.

Semua yang duduk di bangku tersebut sontak tertawa, mendengar balasan Adellyna yang meninggi karena dipuji. Mereka pun melanjutkan makan nya, sebelum nanti bel masuk kembali di bunyikan.

" gue sama Jingga balik dulu ya kak," pamit Azalia.

Setekah dibalas dengan anggukan, kedua gadis tersebut pun menata kembali mangkuk dan gelas mereka di atas nampan untuk di kembalikan.

EUDAIMONIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang