13.KAK DAHLIA

45 30 0
                                    


Enjoy reading ⑅


" TANTEEE," teriaknya dari luar rumah Rio.

" Tan-"

Seorang cowok dengan kaos hitam dan kolor abu abu terpampang di ambang pintu. Ia memutar bola matanya kala melihat siapa yang baru saja membuka pintu.

" Eh azalia, kamu ke kamar dahlia aja langsung. Anak nya juga pulang kemaren, masih dikamar kayaknya," ujar tante luna yang datang dari arah dapur.

Azalia menarik kedua sudut bibirnya memunculkan senyum manis kepada tuan rumah, dan langsung melenggang masuk tanpa memperdulikan Rio yang masih berada di ambang pintu.

Ia menaiki satu persatu anak tangga menuju kamar dahlia selaku anak pertama dari tante luna dan om deni.

Ia mengetuk pintu yang setengah terbuka itu. Dan langsung disambut ramah oleh pemilik kamar.

" Pake ketuk pintu segala lo, biasanya juga langsung masuk," ejek dahlia.

" Yaelah kak, formalitas dong itu."

" Yaudah sini sini."

Azalia pun masuk dan langsung meletakan tas nya di sebelah meja belajar milik dahlia.

" Astaga kak, lo ngapain bawa royko ke dalem kamar," pekiknya saat melihat sepotong terasi berada di piring kecil, diatas meja belajar dahlia.

" Gatau, tadi pengen yang asin asin terus gue bawa masuk deh tu roykiyosi."

" Aneh emang lo kak, darah tinggi baru tau rasa."

" Za, beli seblak yok."

" Gamau ah gue juga habis beli tadi."

" Sama rio?" Tanya dahlia.

" Bukan"

" Terus?"

" Sama kak dellyn tadi pas pulang."

" Dellyn tetangga baru itu ya." Ujarnya dibalas anggukan oleh azalia.

" Tapi, bukanya lo pulang sama rio ya? Gue tadi di bilangin ayah lo gitu sebelum dia berangkat."

" Ah udahlah, beli bakso aja deh ayo. Gue laper, pengen kuah kuah yang pedes," tambah dahlia sebelum azalia sempat menjawab pertanyaan nya barusan.

" Yaudah ayo, sekalian, mumpung gua belum ganti nih."

Dahlia memberi acungan jempol dan segera mengambil jaket dan kunci motor di nakas sebelah kasurnya.

Sedangkan azalia sudah terlebih dahulu turun, dan langsung duduk di kursi yang berada di depan rumah tersebut sembari menunggu dahlia yang masih bersiap.

Tak lama kemudian klakson terdengar dari motor yang dinaiki oleh dahlia. Kedua nya pun keluar dari halaman rumah tersebut.

Banyak mobil dan motor berlalu lalang mengisi indra pengelihatan mereka, menikmati bakso yang cukup pedas ditambah es teh segar, juga ditemani dengan cuaca yang sedikit mendung.

Meskipun sebenarnya narasi ini lebih cocok untuk mie kuah telor, tapi tidak mengapa kita ganti itu dengan bakso.

" Btw, kenapa lo tadi gak pulang bareng rio?" Tanya dahlia sembari menyeruput minuman di depannya.

" Asal lo tau ya kak."

Kalimat itu adalah kalimat di mana seluruh kaum hawa memulai ghibahnya. Azalia menceritakan semua kejadian yang baru saja terjadi di sekolah siang tadi.

EUDAIMONIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang