Ketika Valka dan Vaska bersaing untuk Silvia!
[Belum terkenal ygy]
-25 April 2022
Berkisah tentang Silvia si mahasiswi teladan yang terpaksa menerima perjodohan dengan laki-laki lain tanpa adanya cinta, terjebak oleh lautan musuh yang mengincar diri...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌷🌷🌷 Sahabat yang baik akan menerimamu bahkan hingga hal-hal yang tak dapat dimengerti sekalipun. 🌷🌷🌷 . . .
Silvia akhirnya tetap memilih kediaman Naya untuk tempat tinggal sementaranya.
Pukul 6 petang, Silvia berada di rumah Naya. Dia cukup bersantai, dan berharap jika orang tuanya tidak mengetahui ke mana ia pergi saat ini.
"Sil, lo gak ke hotel aja gitu? Bukannya gue ngusir nih ya, tapi lo tau kan gimana bunda lo kalo dibohongin ... Nanti gue lagi yang diamuk?" kata Naya mencoba membujuk Silvia agar pergi ke tempat lain.
"Tenang aja, Nay. Itu ga bakal terjadi, toh bunda sama ayah taunya gue pergi belajar. Bukan minggat, 'kan," ujar Silvia tenang.
"Yaudah, terserah lo. Yang penting gue gak tanggung jawab kalo bunda lo tau ini permainan lo," kata Naya lantas duduk di sebelah Silvia sembari mendekap se-wadah popcorn.
Kevin sudah pergi tepat beberapa menit yang lalu, bukan untuk pulang dan pastinya pria itu akan mampir ke tongkrongannya lebih dahulu.
Kini kedua gadis itu sedang menikmati waktu luang mereka dengan nonton drakor, lumayan menguras air mata dan tenaga untuk melek di malam hari.
"Nay, lo ga ngantuk?"
Naya menggeleng pelan, matanya masih fokus pada adegan yang sedang berlangsung.
"Hoamh, proyek proposal mister Oh udah lo kumpul?" tanya Silvia alih-alih mencegah rasa kantuk.
"Eh? Tugas?" Naya menoleh heran.
"Jangan bilang lo lupa numpuk?" gumam Silvia dengan tatapan selidik padanya.
"Serius mister Oh ngasih tugas? Kok ... Gue ga inget?"
"Nay, lo ngampus tujuannya buat apasih? Masa tugas baru sehari yang lalu udah dilupain," oceh Silvia.
Naya pun menepuk jidatnya denga spontan. "Astaga, gue lupa! Serius, Sil. Kirain yang kemarin cuma candaan, ternyata beneran tugas?!" katanya.
"Serah lo ya, Nay. Gue pasrah kalau tugas mister Oh lo ilangin, Nay," ucap Silvia sambil menggeleng pelan.
Pasrah sudah, tugas dosen killer malah hilang ditangan Naya. Entah gimana nasih Silvia selaku anggota tim Naya.
Naya langsung menarik lengan Silvia. "I'm so sorry, Sil... Gue lupa nyelesaiinnya. Gimana dong," rengeknya.
Silvia pun hanya menghela napas. "Yaudah, gak apa nanti kita pikirin cara jitu nyelesaiin proyek dari mister Oh," jawabnya mencoba untuk tenang.
Bagaimana tidak, baru satu hari tugas diberikan secara kelompok. Namun, Naya selaku ketua kelompok beranggotakan dua orang itu justru melupakan kewajibannya.
