C.6

124 40 73
                                    

✨Dia mungkin gatau, tentang perasaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dia mungkin gatau, tentang perasaannya.

.
.
.

Valka telah sampai di penthouse pribadinya, dan di sana ia masih menjumpai sang adik.

Valka telah sampai di penthouse pribadinya, dan di sana ia masih menjumpai sang adik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah balik, Kak?" tanya pria itu.

Dia adalah Vaska Benino, adik dari Valka Benino yang tinggal menetap di apartemennya untuk sementara.

Karena rumah Vaska masih direnovasi, jadi dia pilih ke apartemen kakaknya daripada boros duit.

"Hm, lo udah makan?"

"Udah, tadi gue makan di luar."

"Ngapain makan di luar, di kulkas banyak sayuran tuh."

"Gue gasuka makan sayur," celetuk Vaska.

Valka yang mendengarnya tak habis pikir, bahwa adiknya memang tidak meyukai sayur dari dulu.

Padahal sayuran juga penting buat kesehatan tubuh, namun Vaska gak mementingkan tentang dirinya sendiri.

"Gimana mau sehat kalo gasuka sayur?" tanya Valka.

Vaska hanya menatapnya lirih. "Ga tau," gumamnya.

Valka dan Vaska itu saudara kembar, mereka lahir beda lima menit tapi selain kesamaan warna rambut dan mata yang lainnya jauh berbeda.

Valka ganteng, Vaska juga cakep. Valka sehat, Vaska setengah sehat. Semuanya itu adalah takdir.

"Cepet tidur, besok ngantor." Valka berlalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Huh, punya kakak cerewetnya minta dilempar kuaci," gerutu Vaska.

Keesokan harinya, di kediaman Oktora. Silvia terbangun di kamarnya, dengan rasa lelah ia bangun.

Aftertheless | JAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang