Seorang laki-laki berambut cokelat pirang tampak menyesap vapor miliknya, lalu dari mulutnya mengeluarkan asap samar. Dari lubang hidungnya juga demikian.
"Vin, dengar-dengar lo mau ke Amrik lagi? Gimana soal bisnis kita?" tanya Raka.
"Bukan urusan lo," ujar Kevin menyesap benda itu lagi.
Raka mendecak kesal lalu menarik tangan sahabatnya itu, dia menyambar benda yang mengeluarkan asap itu.
"Lo gak mau nemuin Silvi dulu?"
"Buat apa," ujar Kevin.
"Ya kan lo pernah suka sama dia," ujar Raka.
"Sekarang udah enggak, lagian ada Valka di sana." Kevin menatap nanar Raka, dia agak bosan dengan harinya sendiri.
Dia itu ingin menemui Silvia sekarang juga tapi ingat penolakan terakhir gadis itu satu tahun yang lalu, berakhir pula rasa sukanya pada Silvia. Menyedihkan bukan?
'Drrt...'
Naya's calling...
"Tuh, gebetan kedua lo telepon."
"Diem lo b*ngsat."
["Vin! Lo di mana?"]
"Suara lo kenapa? Teriak-teriak gitu, kuping gue masih waras loh," ujar Kevin kesal.
["To-Tolongin gue! Argh!"]
'Tut.Tut.Tut.'
Sambungan terputus membuat Kevin menjauhkan ponselnya dari telinga, dan segera beranjak dari sofa. Dia menyambar jaketnya, juga kunci mobil. Raka yang sedari tadi tak berani bicara lanjut kini ikutan berdiri.
"Eh, mau ke mana lo?" tanya Raka.
"Naya dalam masalah," ujar Kevin.
Dahi Raka berkerut. "Maksudnya? Emang siapa yang mau celakai cewek cerewet kayak gitu?" tanyanya heran.
"Ikut kalau lo mau ikut, dan diem kalo lo mau selamat dari gue."
"Tapi kan gue cuman--"
Kevin berhenti. "Atau lo mau mulut lo gue kunci patri selamanya?" ancamnya kemudian berlalu.
"Temen siapa sih tuh, sekali ngancem pake nyawa."
Kevin pum segera masuk ke dalam mobilnya, sebelum dia benar-benar menyalakan mesin. Tiba-tiba Raka nyelonong masuk ke dalam, sambil meringis dia mengacungkan tangannya dengan simbol 'piece' membuat Kevin menggeleng pelan. Capek dengan tingkah lawannya yang satu ini.
***
Mendapat share location milik Naya, tepat di pinggiran kota. Tapi lokasi itu berada di dekat universitas nya dulu. Mereka telah lulus dari sana dua tahun lalu, tapi kenapa Naya bisa terkena masalah seperti ini.
Begitu mobil Kevin sampai, dia dihadang dua mobil hitam. Keluar dari sana beberapa preman berkaos hitam serta pakai kacamata hitam.
"Mana Naya," desis Kevin.
'Dug!Dug!'
Ketukan kaca mobil di sebelahnya, Kevin menoleh ke sana dan mendapati bayangan Naya di dalamnya. Dia hendak melangka namun si preman ini menghadangnya lagi.
"Eh, mau ke mana?"
"Oh, ini permintaan kalian?" gumam Kevin sambil menggerakkan tangan melakukan peregangan otot sejenak.
Tak menunggu lama telunjuk Kevin terangkat ke hadapan wajah pria botak itu, dan menantang mereka untuk bertarung.
"Vin! Udahan berantemnya!" seru Raka yang masih berada di seberang memilih untuk menemani mobilnya aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aftertheless | JAY
RomanceKetika Valka dan Vaska bersaing untuk Silvia! [Belum terkenal ygy] -25 April 2022 Berkisah tentang Silvia si mahasiswi teladan yang terpaksa menerima perjodohan dengan laki-laki lain tanpa adanya cinta, terjebak oleh lautan musuh yang mengincar diri...