"jadi sejak kapan kau datang ke sini?" Tanya Ohm pada Primily.
"Sejak 30 menit yang lalu mungkin" jawab gadis cantik itu. Ohm hanya mengangguk lalu tersenyum simpul. Sejujurnya saat pulang tadi ia kaget karena melihat Nanon yang sedang menahan sakit pada kakinya. Padahal itu semua karena Primily gadis itu tidak sengaja menekan keras kaki Nanon hingga akhirnya menimbulkan rasa nyeri pada kakinya. Tapi rasa sakit itu tidak berlangsung lama ketika Ohm mengoleskan obat dan memijitnya lembut.
Nanon sangat berterimakasih padanya. Jika kaki nya telah sembuh ia akan membalas kebaikan yang telah diberikan Ohm kepadanya.
Primily hanya diam saja, duduk di kursi dengan jendela dengan tenang namun pikirannya masih teringat akan kejadian beberapa menit lalu. Ia tidak tau apa yang telah ia lakukan tadi.
Nanon melihatnya ia melihat bagaimana raut wajah Primily yang sangat terlihat jika ia sedang memikirkan sesuatu. Masih ada rasa kesal sekaligus bingung dalam diri Nanon.
"Ohm" panggil Nanon
"Hm?" Hanya deheman yang menjadi jawaban Ohm, tangan lelaki itu sibuk memasak. Ia hanya membuat sup ayam biasa saja.
"Nanti malam aku akan tidur di kamarku saja" ujar nya pelan namun masih bisa terdengar
"Oh, bagus kalau begitu setidaknya aku bisa tidur dengan bebas malam ini" ucap Ohm yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Nanon
"Jadi kau tidak bebas saat aku tidur disini? Jika tidak ikhlas jangan menolongku!" Ucap nya ketus. Spontan Ohm tertawa lepas saat mendengar perkataan Nanon yang begitu kesal.
"Hahaha maaf aku hanya bercanda" kata Ohm. Ia menyajikan sup yang ia buat di tiga mangkok lalu menaruhnya di meja. Kemudian ia mendekati Nanon
"Jangan terlalu emosi kau akan menjadi tua nanti" ucap Ohm seraya mengelus lembut kepala Nanon dan tersenyum manis
Senyuman Ohm seperti sihir bagi Nanon. Ia seperti terhipnotis akan senyuman manis yang terlihat tulus itu. Hati nya merasa tenang setiap kali Ohm tersenyum padanya. Tapi senyumannya kali ini bahkan nampak lebih tulus.
Tapi tidak bisa di pungkiri jika lelaki itu memang menyebalkan. "makanlah" ucapan Ohm membuyarkan lamunan Nanon.
"Iyah"
Perlakuan Ohm terhadap Nanon terekam jelas di mata Primily mungkin itu terlihat seperti kakak yang mengurus adiknya. Tapi tidak dengan Primily. Gadis itu tidak bodoh ia masih bisa membedakan cara pandang seseorang jika memang mereka hanya berteman, dan bagaimana cara memandang jika seorang itu mengharapkan yang lebih dari teman.
Seperti halnya cara pandang Ohm kepada Nanon. Itu benar-benar terlihat jelas jika lelaki itu menyukainya.
"Prim, ayo makan" ajak Ohm
Primily tersenyum kecil lalu mengangguk. Mereka bertiga duduk bersama di atas kasur lalu menikmati sup ayam buatan Ohm.
~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Masih Ada Sisa Rasa
De TodoWarning!! Cerita ini mengandung unsur bxb jadi buat kalian yang homopobick jangan baca! Kalau nggak suka skip