Ayadip-Kiaaden Moment.

349 30 4
                                    

Hallo
FOLLOW & WAJIB VOTE JUGA KOMENT!
RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR YA!!
Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan

Hallo FOLLOW & WAJIB VOTE JUGA KOMENT!RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR YA!!Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

───────────────────────
14.) Ayadipta - Kiaaden Moment.
───────────────────────

"Ay pulang les mau kemana?" Tanya Dipta pada Ayla yang sibuk merapihkan rambutnya yang berantakan.

Ayla Lyana, ia adalah tetangga juga sahabat Dipta sejak kecil karena sudah berteman baik dengan Dipta itu membuatnya seperti adik perempuan bagi Dipta.

Dipta yang terkenal dingin, cuek di sekolah namun memiliki sifat jamet karena ketularan Yoga itu ternyata adalah laki-laki yang perhatian untuk Ayla.

Karena perhatian yang Dipta kasih pula membuat Ayla menyalah artikan perhatian itu, Ayla menyimpan rasa suka pada sahabat yang di mana Dipta hanya menganggap Ayla sebagai adiknya.

"Aya mau ke Gramedia dulu ya kak tata, boleh kan? Mau beli buku materi." Ujar Ayla pada Dipta yang sekarang ikut merapihkan rambut Ayla, jantung Ayla terpacu karena perlakuan Dipta.

"Boleh ay gue temenin, ayo." Dipta meraih tas ransel milik Ayla dan membawa nya menuju motor sport milik Dipta yang terparkir di depan gedung tempat les Ayla, di ikutin oleh Ayla yang berjalan di samping Dipta sesekali ia melirik kearah Dipta, tampan itulah kata yang selalu Ayla ucapakan jika melihat Dipta.

"Bunda Anne bilang kemarin lo dapat nilai 90 ya?" Tanya Dipta

"Iya, padahal aku udah berusaha tapi bunda tetap aja marah ayah juga malah bilang aku bodoh kak." Adu Ayla, ia menunduk mengingat kembali kejadian di mana ia di amuk habis-habisan oleh kedua orang tuanya karena nilai fisiknya turun.

"Gak papa, belajar lagi biar nilainya gak turun lo gak bodoh lo pinter kok, semangat ya." Dipta berhenti di depan motornya, ia mengambil helm milik Ayla lalu memakaikan helm itu pada Ayla setelahnya ia memakai helm milik nya sendiri dan menaiki motor sport itu, di susul oleh Ayla yang naik di belakang. Perlahan Dipta melajukan motornya menyusuri jalan.

"Kak tata juga semangat ya? Semangat belajarnya biar gak di pukulin om Windu lagi, pasti sakit ya tiap nilai kak tata turun om Windu hukum kak tata.." Ujar Ayla lirih.

Fakta lain dari seorang Senjana Pradipta adalah, ia mempunyai orang tua yang gila akan sebuah nilai membuat Dipta harus belajar dengan keras bahkan ia sampai di masukkan kedalam banyak les privat oleh orang tuanya.

Tak segan-segan Wijaya, sang ayah akan memberi hukuman pada Dipta apabila ada nilai yang turun. Ia akan memberikan hukuman cambuk pada punggung Dipta.

Pernah saat Dipta dilaporkan membolos oleh gurunya, ia di hukum habis-habisan oleh sang ayah di pintah untuk belajar tanpa istirahat. Teman-temannya sudah mengetahui hal ini, terutama Akbar karena hal itu pula Akbar memperingati  guru-guru juga staff sekolah milik ayahnya itu agar tak membocorkan jika Dipta ketahuan membolos.

ARUTALA (TAMAT) revisi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang