permen milkita

222 20 1
                                    

Hallo
FOLLOW & WAJIB VOTE JUGA KOMENT!
RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR YA!!
Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan

Hallo FOLLOW & WAJIB VOTE JUGA KOMENT!RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR YA!!Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


───────────────────────
25.) Permen milkita?

───────────────────────

Seperti hari-hari sebelumnya Akbar akan menjemput Hanna untuk pergi bersama namun kali ini Akbar tidak pergi menggunakan motor, laki-laki itu malah membawa mobil sport hitam miliknya dikarenakan cuaca yang sedang hujan.

Di sepanjang jalan Akbar menggenggam tangan Hanna dengan satu tangan, seperti sudah jadi hobi baru Akbar untuk menggenggam tangan Hanna dimanapun ia bersama.

Hanna terlihat sibuk memakan permen milkita yang tadi Akbar berikan, sebenernya permen itu adalah permen milik Akbar. Laki-laki itu sangat menyukai permen milkita. Kata Akbar permen itu manis sama seperti bibir Hanna, meresahkan memang.

"Udah jangan banyak-banyak nanti gigi kamu sakit." Ujar Akbar, matanya fokus melihat kedepan.

"Kamu aja suka makan ini, kok aku gak boleh?"

"Tapi aku gak banyak sayang, kalau kangen kamu doang makan permen nya."

Hanna mencubit pinggang laki-laki itu membuat Akbar meringis pelan, cubitan Hanna itu pedes.

"Sakit han."

Hanna mendengus, ia menyimpan kembali permen itu. Hanna tiba-tiba teringat sesuatu.

"Bar? Waktu itu Arga pernah bilang soal Leonard, abangnya Chandra.. maksud dia nuduh kamu gitu apa ya?"

Akbar menginjak rem mobilnya secara tiba-tiba membuat mobilnya berhenti, ia menatap Hanna tatapannya berubah tajam.

"Ngapain tiba-tiba ngomongin itu?"

"Aku cuma nanya, kenapa dia bisa nuduh kamu gitu."

"Lo gak perlu tau Han."

"Kenapa?"

"Lo cuma gak perlu tau."

Hanna menatap Akbar,"Apa yang Arga bilang benar?"

Akbar menatap Hanna tajam, tangannya mengepal menahan marah," GUA BUKAN PEMBUNUH LEONARD!" Bentak Akbar, Hanna tertegun ia memejamkan matanya. Tersadar bahwa ia salah telah membentak Hanna, Akbar membawa Hanna kedalam pelukannya.

"Gua belum siap buat cerita satu rahasia besar ke lo Han, gua harap Lo ngerti."

•••

Setelah kejadian tadi pagi di mobil, Hanna memikirkan banyak hal. Tentang mengapa akbar melarangnya melihat foto keluarga, tentang perkataan Arga mengenai Leonard, dan tentang Chandra mantannya yang mempunyai dendam pada Akbar.

ARUTALA (TAMAT) revisi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang