Dia kembali

197 20 5
                                    

Hallo
FOLLOW & WAJIB VOTE JUGA KOMENT!
RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR YA!!
Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan

Hallo FOLLOW & WAJIB VOTE JUGA KOMENT!RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR YA!!Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

───────────────────────

33.) Dia kembali

───────────────────────

Malam ini Aiden mengajak Akbar bertemu di sebuah cafe, ada hal yang ingin ia pastikan.

Sudah hampir satu jam lebih Aiden menunggu Akbar yang tak kunjung datang. Aiden melirik jam, ini sudah pukul 10 malam kemana laki-laki itu pergi?

Setelah 10 menit Aiden kembali menunggu barulah Akbar datang, laki-laki itu terlihat memasuki cafe dan menghampiri Aiden.

"Kenapa ngajak ketemuan berdua den?" Tanya Akbar, ia baru pulang dari rumah Hanna. Karena gadis itu sedang sendirian katanya kedua orangtuanya sudah pergi ke Makasar sedangkan abangnya sedang ada urusan.

Aiden menatap wajah Akbar, lalu ia tersenyum tipis." Gak papa udah lama aja kita gak ngobrol berdua."

Akbar menganggukkan kepala dan duduk di depan Aiden, Aiden memanggil pelayan untuk memesan menu. Ia memesan sebuah dessert, 'Cheescake' untuk Akbar.

Aiden berdeham sejenak menetralkan suasana yang sunyi beberapa detik,"Gimana kabar adek lo bar?" Tanya Aiden basa basi.

"Ian?"

"Iya gimana kabarnya?"

"Entah gue gak tau, kenapa emangnya nanyain dia?"Akbar menaikkan alisnya.

"Gak papa nanya aja, udah lama gak denger kabar dia."

Akbar tertawa pelan,"ngapain juga peduliin dia?"

Aiden menatap Akbar dengan pandangan sulit di artikan, ia tersenyum tipis.

Tak selang beberapa lama, pelayan datang membawakan pesanan ke meja Aiden, Aiden menyodorkan cheesecake itu pada Akbar.

Kemudian Akbar mulai memakan cheesecake itu sesekali melirik kearah orang yang sedang bermain gitar membawahkan lagi di depan panggung cafe.

"Lo bukan Akbar" Kata Aiden tiba-tiba nadanya terasa dingin, ia menatap orang di depannya.
Sebagai sahabat yang sudah sejak kecil mengenal akbar akhirnya Aiden sadar kalau yang di depannya ini bukan sahabatnya.

Akbar terdiam menatap Aiden lalu tertawa pela dan memakan cheesecake nya dengan lahap.
"Tega banget lo ngelupain sahabat sendiri. Kalo gue akbar terus siapa lagi?" Ucap Akbar sambil terkekeh.

Aiden menatap Akbar dengan tatapan tajam dan menumpu kedua tangannya di meja.

"Hi, Xeano Al Gavian", Ucap Aiden dengan seringai tipis di bibirnya. Dia sudah curiga sejak awal tapi ia menahan diri untuk tidak menuduh sahabat nya ini, tapi semakin lama semakin terlihat jelas perbedaan antara sahabatnya dan orang di depannya ini yg mana adalah kembaran Akbar.

ARUTALA (TAMAT) revisi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang