Akbar menghilang

203 17 0
                                    

Hallo
FOLLOW & WAJIB VOTE JUGA KOMENT!
RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR YA!!
Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan

Hallo FOLLOW & WAJIB VOTE JUGA KOMENT!RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR YA!!Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

───────────────────────
31.) Akbar menghilang

───────────────────────

Sudah dua hari Hanna tidak mendapatkan kabar dari Akbar, telpon nya tidak di angkat bahkan pesan-pesannya tidak di balas, sudah dua hari setelah Akbar datang malam itu kerumah Hanna Akbar tak membalas pesannya.

Bahkan laki-laki itu juga tidak ada datang kesekolah, semua anggota Alzgaz pun tidak tau di mana Akbar berada.

Hari ini, inti Alzgaz sedang berada di markas mereka ada Hanna juga yang terlihat khawatir.

"Ini gak bisa, kita harus nyamperin kerumah nya!" Seru Yoga, mereka baru saja membicarakan tentang Akbar yang menghilang sudah dua hari tanpa kabar pada siapapun.

Dan terakhir yang mereka tau dari Hanna adalah, Akbar baru pulang dari rumahnya setelah bertengkar hebat dengan sang ayah.

"Satu-satunya jalan terakhir kita harus pastikan Akbar ada di rumah nya atau enggak." Aiden ikut menambahkan.

"Gak biasanya Akbar gak ngasih kabar gini.." lirih Hanna memandang sendu handphone nya.

Zakia mengusap lembut punggung Hanna,"kita semua bakal kerumah Akbar kok buat mastiin dia baik-baik aja iya kan den?" Tanya Zakia pada Aiden, di angguki Aiden.

"Kalau gitu kita pergi sekarang, Yog Lo bonceng Hanna bisa?"

"Bisa tenang aja Buketu aman sama babang yoga,"

"Di gebukin pak boss mampus." Cibir Haikal.

Akhirnya mereka memutuskan berangkat bersama menuju rumah Akbar, mereka berangkat sepulang sekolah untuk memastikan kabar Akbar.

Tidak butuh waktu lama mereka sampai di sana, rombongan Aiden berenti di depan pagar rumah besar itu, dua satpam yang berjaga terlihat menghampiri mereka.

"Ini ada apa ya rame-rame?"

"Mang, Akbar ada gak? Ini Aiden mau ketemu!" Seru Aiden memanggil satpam yang sudah ia kenal.

"Loh den Aiden? Ada-ada sebentar saya bukakan gerbangnya dulu."satpam itu membuka gerbang, helaan napas lega mereka keluarkan.

Ternyata ketuanya ada di rumah.

"Makasih ya mang," seru Aiden,saat mereka semua berkumpul di depan pintu rumah besar itu. Seorang laki-laki membuka pintu itu, menatap mereka bingung.

"Kalian?"

"WOY PAK BOSS!"

"BANG!!"

"AKBAR KAMU DARI MANA AJA?!" Tanya Hanna menghampiri Akbar, mata gadis itu terlihat berkaca-kaca menahan tangis.

ARUTALA (TAMAT) revisi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang