Masa lalu

204 22 0
                                    

Hallo
FOLLOW & WAJIB VOTE JUGA KOMENT!
RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR YA!!
Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan

Hallo FOLLOW & WAJIB VOTE JUGA KOMENT!RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR YA!!Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


───────────────────────
29.) Masa lalu

"Coba sekali aja... Sekali aja papa kasih kita perhatian, bahkan aku gak yakin papa inget tumbuh kembang kita dari dulu"

───────────────────────

"abay! Kok abay ambil sih?? Ian belum beres mainnyaa!!!" Teriak bocah laki-laki yang terlihat kesal pada bocah laki-laki yang terlihat sama persis seperti dirinya, kedua bocah itu terlihat memakai baju SMP.

Bocah laki-laki yang bernama Akbar itu terlihat menggeleng, ia memberikan sebuah buku pada kembarannya yang kesal karena stick PS nya di ambil oleh Akbar.

Bocah laki-laki yang di panggil ian terlihat tidak suka melihat buku yang Akbar berikan."Ian gak mau belajar, capek.."

"Kalau gak belajar nanti di marahin lagi, nanti di hukum mau?"

Ian terlihat menggeleng pelan, namun dirinya sudah lelah di suruh belajar sepanjang hari.

"Ian capek bang, mau Ian belajar atau enggak papa cuma taunya Ian anak bodoh.."

"Lo gak bodoh cuma lemot doang."

Ian mendengus kesal,"Tukeran yuk bang, gue pengen juga di puji papa kayak lo hehe."

"Jangan, lo gak akan bisa jadi kayak gua yang ada otak lo berkarat."

Ian menatap kesal pada Akbar, bisa-bisanya kembaran nya ini malah meledek?

"Udah mending lo kerjain sebelum bokap datang."

Belum semenit Akbar berkata seperti itu, pintu di buka dengan kasar oleh Faisal.

"APA APAAN INI?!" Faisal melempar surat yang ia dapatkan dari guru, di surat itu terdapat bahwa anak bungsunya itu berbuat onar.

Akbar mengambil surat yang di lempar ayahnya, di sana ada nama adiknya, jangan-jangan kembarannya ini membuat onar lagi.

"MAU JADI APA KAMU HAH?! BERBUAT ONAR TERUS! TIDAK BISA MENURUT SAJA HAH?! BELAJAR YANG BENAR! BUKAN MALAH MEMBOLOS!" Faisal menarik Ian dan membawanya keluar, laki-laki itu melepaskan Gasper yang ia gunakan.

"PAH JANGAN, IAN MINTA MAAF!"

"TIDAK! KAMU HARUS DI BERI PELAJARAN!"

Akbar membelak kan matanya, buru-buru Akbar membawa Ian masuk ke kamar.

"Lo diem di sini biar gua yang ngomong sama ayah! Kunci pintunya dan jangan keluar paham?!" Akbar buru-buru keluar saat sang ayah terlihat menghampiri.

ARUTALA (TAMAT) revisi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang