Chandra Bertemu Hanna.

227 20 0
                                    

Hallo
FOLLOW & WAJIB VOTE JUGA KOMENT!
RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR YA!!
Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan

Hallo FOLLOW & WAJIB VOTE JUGA KOMENT!RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR YA!!Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


───────────────────────
27.) Chandra bertemu Hanna.

"Gue kangen Lo Han"
───────────────────────

Sudah tiga puluh menit Hanna mereka saling diam, mereka sedang berada di balkon kamar Akbar. Pembicaraan dengan Faisal tadi cukup berat untuk Hanna, ternyata ayah Akbar tidak terlalu menyukai Hanna. Tapi beruntung ibu Akbar terlihat sangat menyukai Hanna dan nyaman. Sejujurnya Hanna marah pada Akbar yang sulit untuk bertemu, bahkan laki-laki itu sudah dua hari tidak masuk setelah kejadian ia pulang duluan.

Ia kecewa bahwa Akbar tidak bercerita masalahnya dengan Hanna, bahkan laki-laki itu lebih memilih memendam semuanya sendiri. Mungkin ia tidak suka bercerita pada orang lain. Namun Hanna kan pacarnya, sudah seharusnya Hanna tau masalah laki-laki itu agar Hanna bisa selalu support Akbar.

"Aku marah, kamu cuma ngabarin aku buat ngucapin selamat pagi dan malam, nanya udah makan apa enggak tapi kamu gak ngejelasin kenapa kamu ngilang beberapa hari ini gak sekolah!" Seru Hanna menatap Akbar.

"Intinya aku marah sama kamu! Kamu nyebelin bar!"

"Han aku-"

"DIEM!"

Akbar diam menurut, Hanna di mata Akbar kalau marah malah terlihat menggemaskan.

"APA SENYUM-SENYUM?! TAU GAK SIH AKU TUH KESEL SAMA KAMU! BIKIN ANAK ORANG NUNGGUIN KABAR TERUS! BERUNTUNG AKU ANAKNYA SABAR YA! Kenapa gak bilang sih dari lama?! Kalau orang tua kamu tuh kayak gitu!! Bisa-bisanya mereka maksa anaknya buat ikutin ekspektasi mereka tanpa tau keadaan anaknya!"

"Bokap kamu juga! Kok ganteng-ganteng nyebelin ya?! Tega banget maksa anaknya jadi penerus! Kalau gak nurut malah di ancem dan di pukul!!"

"Dia gak—"

"DIEM AKU BELUM BERES!"

Akbar menghela napas nya, lebih baik ia dengarkan ocehan hanna dulu.

"Kamu tuh kalau ada apa apa cerita sama aku bar! Aku siap dengerin semua cerita kamu, kalau kamu malah mendem semuanya sendiri gunanya aku jadi pacar kamu apa? Aku gak tau beban yang kamu pikul sebesar ini"

"Han dengerin aku dulu."

"Aku belum bisa bikin kamu nyaman ya? Makanya kamu gak percaya buat cerita masalah kamu? Kamu selalu ada buat aku selalu jadi pendengar yang baik tapi aku gak bisa dengerin cerita kamu.."

Akbar menggeleng pelan, ia menarik Hanna agar duduk di sampingnya.

"Han." Ucap akbar lembut.

ARUTALA (TAMAT) revisi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang