Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
─────────────────────── 24.l) Memperkenalkan pada mereka.
"HIDUP RATU AZLGAZ!"
───────────────────────
Sudah seminggu hubungan Hanna dan Akbar terjalin, sudah banyak pula perubahan sikap Akbar di tunjukkan pada Hanna, laki-laki itu bahkan terlihat bucin pada Hanna, memang benar jatuh cinta membuat seseorang orang menjadi bulol, bucin tolol.
Seperti saat ini, Akbar sedang berhadapan dengan Jodhi, Abang Hanna. Jodhi baru mengetahui bahwa Akbar adalah pacar adiknya saat Akbar mengantarkan Hanna pulang, sudah beberapa hari dia melihat Akbar yang menjemput dan mengantarkan Hanna.
"Sejak kapan lo pacar sama adek gue?" Tanya Jodhi menelisik.
"Sekitar seminggu."
Jodhi melipat kedua tangannya di dada dan menatap Akbar dari atas sampai bawah. Jodhi mengakui Akbar memang tampan dengan tubuh atletis nya. Sebenernya ia tidak keberatan adiknya berpacaran dengan ketua Alzgaz gen kedua ini, namun dia tetap saja harus mengintrogasi Akbar.
"Yakin lo gak bakal sakitin adek gue?"
Akbar menatap Jodhi serius,"Gak akan pernah, karena gua sayang Hanna."
"Lo tau kan, lo adalah ketua Alzgaz dan musuh lo ada di mana-mana, gue gak mau adik gue jadi incaran mereka dan dalam bahaya. Lo bisa jaga dia?"
"Gua akan jaga dia, bahkan anak Alzgaz akan turut menjaga ratu mereka."
Jodhi tertawa pelan,"buset adek gue jadi ratu, di sini mah dia gue jadiin babu."
"YAKAN LO MAH JAHANAM!" Sahut Hanna yang baru saja datang setelah berganti pakaian, gadis itu menduduki dirinya di samping Akbar.
"Jahanam gini gue Abang lo."
Hanna mendengus kesal, dan beralih melihat Akbar.
"Gue mau ke rumah Tian dulu, lo kalau mau pergi kasih tau satpam sama Bi Amira." Jodhi meninggalkan Akbar, ia akan pergi kerumah Tian ingin bercerita bahwa bocah tengil yang dulu mereka angkat jadi anggota Alzgaz dan sekarang menjadi ketua malah memacari adiknya.
"Nanti malam anak Alzgaz mau ngadain acara barbeque, kamu ikut aku pulang dulu terus kita langsung kesana." Ujar Akbar, ia memperhatikan Hanna yang terlihat cantik.
"Ikut kerumah kamu? Ngapain?!"
"Cuci piring di rumah"
"Ha!?"
Akbar menghela napas nya,"ikut aja, ayok." Akbar menggandeng tangan Hanna.
"Tunggu dulu aku ambil tas sama hp aku,"Gadis itu berlari mengambil handphone dan tasnya kemudia menghampiri Akbar yang sudah berada di luar menyiapkan motornya.
