•Cerita 2: _Kepercayaan

1.9K 73 7
                                    

"Kemarin kamu bilang mau menghadiri acara pernikahan teman kamu kan? Lalu kenapa bisa-bisanya kamu bermesraan dengan pria lain, Sya?!" sentak Raka, suami Asya sembari memperlihatkan foto yang dikirim orang tak dikenal ke nomor WA Raka. Foto-foto mesra Asya yang sedang tertidur di atas ranjang dengan dipeluk seorang pria yang juga tampak tertidur.

"Sumpah demi Tuhan, Mas..... aku tidak kenal pria itu. Kemarin aku memang ke acara pernikahannya Wina. Setelah makan dan berbincang dengan yang lainnya, aku merasa mengantuk..... jadi aku izin masuk ke rumah dan tidur di kamarnya Wanda, adik Wina. Waktu aku bangun, hari memang sudah petang. Tapi karena acaranya belum selesai, jadi aku ikut bergabung lagi ke depan," balas Asya pelan menahan tangis.

"Mana mungkin kamu tidur sampai berjam-jam..... kalau kamu tidak sedang bermesraan dengan pria itu!" sahut Raka keras.

"Aku juga tidak tahu kenapa aku sangat mengantuk kemarin. Tapi aku tidak bersama pria di kamar Wanda kemarin, Mas," ucap Asya sambil menangis.

"Tapi ini ada bukti foto kamu seranjang dengan pria itu. Dia tidur memeluk kamu dengan selimut yang membungkus tubuh kalian..... tubuh kalian yang kemungkinan besar tak berpakaian," geram Raka.

"Tidak, Mas. Itu tidak benar! Aku bangun tidur kemarin masih dalam keadaan berpakaian utuh," sanggah Asya.

"Foto-foto ini menunjukkan kalau ini benar kamar Wanda, seperti yang kamu bilang. Tanggal yang tertera di foto ini juga tanggal kemarin, Sya. Kamu tak bisa mengelak lagi!" sentak Raka.

Asya tergugu. "Tapi sumpah demi Tuhan, Mas. Aku tidak melakukan apapun dengan pria itu. Aku bahkan tidak mengenalnya sama sekali. Aku tidak berselingkuh, Mas."

"Foto-foto ini semuanya asli, Sya..... bukan rekayasa..... bukan editan. Foto ini mungkin diambil oleh seseorang yang merasa kasihan padaku karena tahu pengkhianatan kamu," ucap Raka.

"Aku pasti sudah dijebak, Mas. Dan orang itu sengaja melakukan ini agar kita bertengkar seperti ini," balas Asya ditengah isakannya.

Raka menghela napas panjang, lalu menyugar rambutnya ke belakang. "Kamu hanya mencari alasan untuk membela diri. Tidak ada orang yang menginginkan pertengkaran di antara kita. Orang-orang di sekitar kita, semuanya baik pada kita..... Sya, kamu benar-benar tega mengkhianati aku. Kenapa kamu melakukan itu? Apa aku kurang mencintai selama dua tahun pernikahan kita ini?"

"Itu tidak benar, Mas. Sama sekali tidak benar," balas Asya sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Aku tahu Mas sangat mencintaiku..... Aku bisa merasakannya. Tak ada alasan buatku untuk selingkuh, Mas. Mas adalah suami yang sempurna untukku. Percayalah padaku..... aku sama sekali tidak mengkhianati Mas. Sama seperti cintamu, aku juga sangat mencintai Mas."

"Tapi kenyataannya kamu tidur dengan lelaki lain. Aku kecewa padamu, Sya..... sangat kecewa," desah Raka.

"Kalau Mas benar-benar tulus mencintai aku, seharusnya Mas tidak meragukan aku seperti ini," isak Asya.

"Bukti ada di depan mata, Sya," balas Raka nanar. Dia lalu mengusap kasar wajahnya untuk menyembunyikan kedua matanya yang berkaca-kaca. "Dulu aku mencintai istri pertamaku, tapi justru pengkhianatan yang aku dapatkan. Perlu waktu yang tidak sebentar untuk menghilangkan rasa sakitnya, Sya. Sampai akhirnya aku bertemu denganmu, lalu aku bisa merasakan jatuh cinta lagi. Tapi sekarang, di saat aku benar-benar mencintai kamu begitu dalam..... justru pengkhianatan yang kembali aku terima. Ternyata mencintai semenyakitkan ini."

Asya tetap terisak dalam tangisnya. "Percayalah padaku, Mas..... Aku tidak pernah mengkhianati kamu. Tak pernah terbersit sedikit pun aku akan berselingkuh darimu, Mas. Aku hanya milikmu..... Tolong percayalah padaku. Demi Tuhan, aku tidak mengkhianati Mas."

Kumpulan "ONESHOT STORY"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang