Mala Annaura Hisyam, gadis cantik yang belum genap berusia 23 tahun itu tampak sangat cantik dengan polesan make up natural. Kebaya modern yang membalut tubuhnya yang proporsional dan menonjol di bagian tertentu itu terlihat sempurna, membuatnya sangat indah dipandang mata. Gadis bertinggi badan 160 cm itu duduk di antara sang ayah--Pak Hisyam dan juga sang bibi--Bibi Hanum. Mereka bertiga serta beberapa kerabat dan juga tetangga, duduk di atas permadani biru yang digelar di ruang tamu yang berukuran cukup luas. Sofa ruang tamu dipindahkan ke dalam, khusus untuk acara malam ini. Dan digantikan dengan meja panjang yang berisi makanan dan minuman untuk jamuan nanti.
Malam ini rumah Pak Hisyam akan kedatangan tamu untuk meminang Mala, putri sulung beliau. Mala sendiri bekerja sebagai seorang guru di salah satu TK swasta yang cukup besar di kota mereka. Bisa dikatakan TK tersebut merupakan sekolah anak untuk kalangan keluarga berada. Pasalnya semua murid yang ada di sana keseluruhannya merupakan orang kaya. Sedangkan putra kedua Pak Hisyam bernama Gibran, yang baru menginjak dunia perkuliahan semester 1.
"Kamu gugup ya, La?" tanya Bibi Hanum lembut.
Mala tersenyum tipis. "Sedikit, Bi."
"Kamu tenang saja, nggak perlu khawatir soal siapa calon suami kamu..... Bibi jamin kamu akan terpesona begitu melihat dia. Waktu Bibi bertemu dengannya dua hari yang lalu, waktu dia mengantar ayahmu pulang, Masya Allah..... tampan dan gagahnya itu nggak ketulungan. Dia tinggi banget, La..... Adikmu Gibran yang tingginya sudah seperti itu saja, masih lebih tinggi calon suamimu itu," tutur Bibi Hanum, lalu terkekeh pelan.
Mala menoleh menatap sang bibi. "Bibi kok nggak cerita ke aku kalau Bibi sudah pernah bertemu dia?"
Bibi Hanum menampilkan cengirannya. "Dia yang minta, La. Katanya dia ingin kamu melihat dan tahu dia saat kedatangannya pas waktu acara lamaran saja. Katanya dia juga sudah pernah membahas soal ini denganmu lewat pesan dulu."
Mala mendengus pelan. "Iya, Bi..... dulu waktu aku habis wisuda."
Bibi Hanum tertawa pelan. "Apa jangan-jangan dia takut kamu tolak ya, La kalau kamu melihat wajahnya lebih dulu? Tapi lelaki setampan dan segagah dia masa bisa merasa insecure? Aneh juga sih."
"Tapi Bibi yakin yang Bibi lihat dua hari yang lalu itu beneran dia?" tanya Mala sangsi.
"Beneran, La..... nggak mungkin salah orang. Dia sendiri yang mengenalkan diri sebagai lelaki yang dijodohkan sama kamu. Katanya dia diberitahu kakek dan orang tuanya setelah dia lulus SMA dulu," jawab Bibi Hanum.
Mala mengangguk, lalu menghela napas pelan. Dirinya dulu juga diberitahu sang ayah mengenai perjodohan ini setelah lulus SMA. Dan satu setengah tahun yang lalu ketika dirinya sudah lulus kuliah, setelah acara wisuda tiba-tiba dia mendapat pesan dari nomor baru. Dia ingat betul obrolan yang terjadi di room chat mereka waktu itu.
*》FLASHBACK ON.....
Unknown:
Assalamu'alaikum wr.wb
Happy Graduation, putri Ayah Hisyam.....
Semoga ilmu yang kamu peroleh selama ini memberi manfaat untuk sekitarmu.
Mala juga ingat pesan balasan yang dia berikan meskipun waktu itu dirinya belum tahu identitas si pengirim pesan.
Me:
Wa'alaikum salam wr.wb
Aamiin.....
Terima kasih atas doa baiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan "ONESHOT STORY"
Random[20+]..... Berisi kumpulan cerita tamat yang berbeda-beda judul di setiap babnya. Semoga terhibur..... #UP pertama 16 Juni 2022#