•Cerita 7: _Pengantin Pengganti

1.7K 74 7
                                    

"Undangan sudah disebar, pernikahan tidak bisa dibatalkan. Jika pernikahan pewaris Tama Grup gagal, mau ditaruh di mana harga diri kami? Apalagi penyebab gagalnya pernikahan karena calon pengantin perempuan memilih kabur untuk menikah dengan Ayah dari janin yang dikandungnya. Hal ini sungguh sangat memalukan," ucap Pak Aditama--Papa dari sang calon pengantin pria.

Waktu sudah hampir subuh, dua keluarga calon pengantin itu masih didera perasaan yang sama-sama berkecamuk. Apalagi sosok sang calon pengantin pria yang menampilkan ekspresi dingin setelah mendapat kabar kalau calon pengantinnya melarikan diri di malam sebelum akad. Calon istrinya hanya meninggalkan surat yang isinya berupa permohonan maaf karena membatalkan rencana pernikahan. Perempuan itu juga memberikan alasan yang membuat dua keluarga itu terkejut luar biasa. Dia sedang mengandung anak pria lain dan memutuskan untuk menikah dengan pria itu.

Gio--sang calon pengantin pria, hanya bisa menggeram dalam hati. Bagaimana bisa Clarissa--tunangannya, yang dijaganya dengan baik sebelum halal justru menikamnya dari belakang? Gio mengakui kalau dirinya memang tidak pernah melakukan kontak fisik yang berlebihan dengan Clarissa. Dia hanya beberapa kali pernah mencium Clarissa, itu pun setelah mereka bertunangan. Gio ingin menjaga Clarissa sebelum resmi halal untuknya. Tapi tak disangka, Clarissa justru menyerahkan dirinya pada pria lain, bahkan hingga mengandung.

"Lantas kami harus bagaimana, Pak? Kami juga sudah mengutus orang-orang untuk mencari keberadaan Claris sejak tiga jam yang lalu. Kita hanya bisa menunggu kabar dari orang-orang itu," ucap Pak Agung--Papa Clarissa.

"Tidak kusangka anak perempuanmu itu sangat liar. Dia sudah bertunangan dengan Gio, tapi bisa-bisanya dia berselingkuh dengan pria lain hingga hamil. Sungguh tak bermoral," ucap Pak Aditama.

"Maaf, Om..... tapi saya yakin kakak saya punya alasan mengapa dia sampai bisa hamil seperti sekarang. Setahu saya berdasarkan cerita Kak Claris, dia sangat mencintai Bang Gio karena Bang Gio sangat menjaganya dengan baik. Saya yakin dia tidak bermaksud mengkhianati pertunangan mereka," sela Chika--adik Clarissa sembari mengelus lengan Bu Ambar--sang Mama yang menangis sesenggukan.

Gio menatap Chika sekilas, kemudian kembali mengalihkan pandangannya yang sedingin es itu. Sebenarnya dia ingat tentang Chika yang fotonya sering diperlihatkan oleh Clarissa. Tunangannya itu juga sering menceritakan perihal gadis itu. Tapi sekarang Gio sedang dilanda emosi yang siap meledak, karena itu dia memilih untuk diam. Pak Aditama sendiri mengernyit bingung sembari menatap Chika.

"Kamu ini siapa?" tanya Pak Aditama.

"Saya Chika, Om..... adik Kak Clarissa. Maafkan atas tindakan gegabah kakak saya, Om..... Saya yakin dia tidak berniat mengecewakan Bang Gio dan keluarga Om," jawab Chika.

Pak Agung lalu berdehem. "Pak Aditama, Chika ini putri kedua kami. Beberapa tahun kemarin, dia tinggal dan kuliah di Jogja, jadi mungkin Anda belum pernah bertemu dengannya. Saat pertunangan Claris dan Gio, dia sedang menyusun skripsi, jadi tidak bisa pulang menemani kakaknya waktu itu."

Pak Aditama memperhatikan penampilan Chika dari atas hingga bawah. Putri kedua Pak Agung itu cukup santun dengan hijab pashmina yang menutupi kepalanya. Meski tinggi gadis itu terlihat standar, terkesan mungil dibanding Clarissa yang tinggi semampai, Chika terlihat lebih manis dan cukup cantik. Pak Aditama heran dengan kakak beradik yang sama sekali tidak ada kemiripan itu. Selain dari wajah dan postur tubuh mereka yang berbeda, penampilan keduanya juga seperti langit dan bumi. Clarissa yang memang berprofesi sebagai model, selalu mengenakan gaun-gaun yang mahal dan modis setiap hari. Tapi Chika ini terlihat lebih sederhana dengan pakaian yang tampaknya tidak ber-merk mahal. Juga hijab pashmina yang dia kenakan, membuatnya terlihat lebih sopan.

"Saya mempunyai ide, Pak..... dan Anda sekeluarga seharusnya tidak menolaknya. Saya tidak mau mempermalukan reputasi keluarga saya dan juga Tama Grup karena aib yang dibuat anak sulung Anda. Pernikahan harus tetap terjadi..... dengan anak kedua Anda sebagai pengantinnya. Pihak Anda yang membuat masalah, jadi keluarga Anda juga yang harus menyelesaikan kekacauan ini," tutur Pak Aditama beberapa saat kemudian.

Kumpulan "ONESHOT STORY"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang