•Cerita 3: _Kisah Lama Yang Belum Usai

1.5K 63 0
                                    

Alea menarik tisu, kemudian mengelap pinggiran piring saji yang berisi masakannya. Setelah meletakkannya di nampan, Dea-- salah satu pramusaji Cafe Kejora, pun membawanya keluar dari dapur untuk disajikan. Makanan terakhir untuk pelanggan sudah selesai Alea buat. Jam kerjanya hanya sampai sore hari dan teman kokinya juga sudah datang untuk melanjutkan pekerjaannya. Dia lalu melepaskan celemeknya dan melangkah ke ruang istirahat karyawan yang terletak di sebelah dapur.

"Romeo dan Juliet kita belum keluar ruangan ya?" tanya Alea pada Jimmy--salah satu pramusaji juga.

"Belumlah, Lea. Mereka mungkin gak puas kalau hanya bertempur satu ronde," sahut Jimmy sambil terkekeh.

Alea tertawa kecil. "Maklum ajalah..... namanya juga pengantin baru."

Jimmy mengiyakan. "Ruang kerja sampai dibuat menjadi kamar kedua oleh mereka. Kadang mereka juga nekat menginap di sini..... mungkin kelelahan karena sudah kehabisan tenaga."

Alea tertawa, lalu mengenakan jaketnya. "Baiklah, aku pulang dulu ya. Sampaikan pamitku pada Kevin dan Ana kalau mereka menanyakanku."

Jimmy mengiyakan dan Alea pun melangkah keluar melalui pintu belakang Cafe. Ketika tiba di samping motor maticnya, dia mendengar suara seseorang menyebut namanya. Alea pun berbalik dan tubuhnya menegang seketika saat kedua matanya bertemu pandang dengan seorang pria rupawan yang tengah menatapnya tajam. Dia sungguh tak menyangka bisa bertemu lagi dengan pria itu. Sekelebat kejadian buruk di masa lalu sontak muncul di benaknya. Bagaimana bisa dia bertemu pria itu setelah bertahun-tahun pergi menjauh?

Alea segera menguasai dirinya. Dia berniat untuk tidak menghiraukan pria itu. Dia tak ingin lagi berurusan dengannya. Dengan cepat dia membalikkan badannya untuk segera naik ke motornya.

Tapi belum sempat dia melakukannya, pria itu lebih dulu mendekat dan mencengkeram tangannya. Alea berusaha mengibaskannya, tapi tak berhasil. Pria itu justru semakin erat memegangi tangannya.

"Tidak disangka kita bertemu di kota ini, Lea. Setelah 5 tahun kamu berlari, akhirnya takdir membawaku bertemu denganmu lagi di Surabaya ini," ucap pria itu tajam.

"Lepaskan aku, Exel!" sentak Alea.

"Oh, ternyata kamu masih ingat juga namaku. Kupikir setelah melarikan diri, kamu lupa dengan namaku," balas pria bernama Exel itu.

"Aku gak melarikan diri!" sanggah Alea.

Exel tersenyum miring. "Kamu berubah jadi pemberani dan penuh percaya diri sekarang. Berbeda jauh dengan gadis kecilku saat masih SMA dulu."

"Aku bukan gadis kecilmu! Lepaskan aku! Aku sudah gak mau lagi berurusan dengan pria arogan sepertimu!" ucap Alea sembari berusaha melepaskan diri dari Exel.

"Aku gak akan melepaskanmu sebelum kita bicara. Kebetulan aku sedang ada urusan pekerjaan di kota ini, gak disangka bisa bertemu denganmu. Apa kamu gak ingin menyampaikan sesuatu? Minta maaf misalnya, karena sudah pergi begitu saja dariku," balas Exel sedikit sinis.

"Gak ada lagi yang perlu dibicarakan! Aku sudah melupakan masa lalu," sahut Alea ketus.

"Ingatanmu sungguh buruk, Lea. Kamu masih punya hutang tiga bulan kontrak denganku," ucap Exel menyeringai.

"Kontrak sudah berakhir saat kamu bertindak di luar batas! Ingatanmu itu yang buruk! Kamu yang lebih dulu melanggar kesepakatan!" desis Alea dingin.

Exel menatap wajah cantik Alea yang terkesan datar dan dingin padanya. Pria itu ingin menyahut, tapi sebuah suara lebih dulu menghentikannya.

"Ada apa, sweety? Kamu belum pulang?" tanya Kevin sembari berjalan mendekat. Dia terkejut saat melihat tangan Alea dicengkeram pria asing. Kevin langsung menatap tajam ke arah Exel. "Hei, Bung..... lepaskan tangan Lea!"

Kumpulan "ONESHOT STORY"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang