•Cerita 8: _Istriku Berubah

1.9K 74 0
                                    

Rhea melangkah santai menuruni tangga dengan rambut panjangnya yang tergerai indah. Dia mengenakan celana jeans panjang berwarna hitam, dipadukan dengan kaos putih bergambar di bagian depan. Ditambah dengan sepasang sneakers putih, membuatnya tampak seperti seorang remaja SMA padahal usianya sudah menginjak 23 tahun.

"Selamat pagi," sapa Rhea sembari menarik kursi kemudian duduk.

Seorang lelaki di meja makan yang tak lain adalah suaminya, melihat padanya sekilas. Sedangkan seorang bocah laki-laki tak menggubrisnya sama sekali. Tak ada satu pun dari keduanya yang membalas sapaan Rhea. Meskipun begitu, perempuan itu juga tak mau mempedulikannya. Dia justru mengisi piringnya dengan nasi goreng yang cukup banyak. Tersenyum senang menatap isi piringnya, lalu mulai memakannya.

Biasanya setelah tiba di meja makan, Rhea akan langsung bergelayut manja di pundak suaminya. Kemudian dia akan berceloteh riang nan ceria, meskipun tak mendapat respon dari sang suami. Dan sebelum duduk, biasanya dia akan mencium pipi sang putra tiri hingga membuat bocah 6 tahun itu mendengus kesal. Tapi pagi ini, Rhea tidak melakukan hal-hal seperti itu lagi.

Arshaka--suaminya, sedikit heran dengan perubahan sang istri. Apalagi saat melihat Rhea makan nasi goreng dengan lahap, terlihat seperti bukan istrinya. Pasalnya sang istri selalu makan tak lebih dari lima sendok. Tentu saja alasannya agar bentuk tubuhnya tetap terjaga.

Dan apalagi yang Arshaka lihat ini?

Ternyata istrinya itu tak lagi memakai gaun ketat. Perempuan itu juga tak menggunakan make up tebal lagi. Sekarang istrinya tampak sangat berbeda dengan pakaian santai dan riasan yang natural. Perempuan yang dinikahinya dua tahun lalu itu tampak lebih segar dan lebih cantik, layaknya gadis remaja. Lelaki itu cukup kaget dengan penampilan baru sang istri. Tapi dia berusaha tampak biasa saja dan kembali menikmati roti panggangnya.

"Oh iya, El..... hari ini Tante nggak bisa mengantarmu ke sekolah. Nanti kamu diantar pak sopir ya kalau misalkan Papa juga nggak bisa mengantar," ucap Rhea sembari tetap menikmati sarapannya tanpa menoleh pada Elvano.

Sontak bocah tampan itu dan juga Arshaka segera menoleh menatap Rhea. Tapi Rhea sepertinya tak berniat membalas tatapan heran mereka. Perempuan itu tetap asik menikmati nasi goreng di piringnya.

Arshaka kemudian tersenyum miring. Dia berpikir entah apalagi drama yang sedang dimainkan Rhea. Istrinya itu selalu menyebut dirinya dengan kata "Mami" pada Elvano. Perempuan itu juga tidak suka saat Elvano selalu memanggilnya "Tante". Arshaka juga tahu jika putranya tak mau dekat dengan istrinya itu.

"Papa akan mengantarmu, El," ucap Arshaka.

"Papa nggak akan kesiangan? Kan sekolah El sama kantor Papa beda arah?" tanya Elvano.

"Apa sih yang nggak buat jagoan Papa? Lagi pula, Papa kan pemilik kantornya..... Jadi nggak akan ada yang berani memarahi Papa nanti," sahut Arshaka.

Elvano menyengir lebar. "Asyik..... akhirnya aku bisa juga diantar Papa ke sekolah. Biasanya Tante selalu ribut nggak mau ngalah dan selalu pengen nganterin El."

Rhea yang masih mengunyah pun segera menelan makanannya, lalu menyahut perkataan Elvano. "Kamu tenang saja, El..... Mulai sekarang, kamu bisa berangkat sekolah sama Papa atau pak sopir. Kalau nggak, kamu juga bisa minta Mama kamu buat antar jemput."

Arshaka mengernyit heran. Dia merasa aneh dengan sikap istrinya hari ini. Tak biasanya perempuan itu mau mengalah pada Mama kandung Elvano. "Apalagi yang sedang dia rencanakan?" batin Arshaka, kemudian menatap Rhea sebentar.

"El memang maunya sama Mama terus kalau pergi-pergi. Tante aja yang suka ngelarang," ucap Elvano.

"Mulai hari ini kamu bebas kok, El. Kamu boleh pergi kemana saja sama Mama kamu," balas Rhea.

Kumpulan "ONESHOT STORY"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang