•Cerita 18: _Luka (2)

894 61 21
                                    

Dua minggu pasca meninggalnya Bu Wilona--meskipun dalam kondisi masih berduka, Pak Burhan meminta beberapa orang untuk membereskan barang-barang milik semua anggota rumah Bu Wilona. Clarissa sendiri mengepak barang miliknya dan milik Gala dengan dibantu Bu Widya. Sedangkan Bi Murni dan Pak Sam membantu mengemasi perabotan yang akan dibawa setelah mereka selesai mengepak barang mereka sendiri.

"Untuk perabot berat, Bu Wilona meminta untuk tidak perlu dibawa, Ris. Beliau sudah membelikan yang baru, juga beberapa perabot lain yang mungkin kamu butuhkan nantinya. Semuanya sudah disiapkan di rumah baru kalian," ucap Bu Widya.

Clarissa menghela napas dalam. "Sebenarnya..... berat rasanya meninggalkan rumah ini, Bu Wid. Rumah ini penuh dengan kenangan bahagia bersama Ibu. Di rumah ini..... Ibu menghujaniku dengan banyak kasih sayang dan memberiku arti sebuah keluarga yang sesungguhnya."

Bu Widya meraih tangan kanan Clarissa dan menggenggamnya. "Sama seperti yang kamu rasakan, Bu Wid pun tahu betul jika Bu Wilona pun merasakan hal yang sama. Sejak kedatanganmu di rumah ini, Bu Wid bisa melihat binar kebahagiaan yang dulu redup setelah kepergian suami beliau jadi menyala kembali, Ris. Bu Wilona sangat menyayangi kamu dan Gala..... Beliau sudah memikirkan dan menyiapkan segala sesuatu untukmu ke depannya..... agar kamu tidak harus terluka lagi saat beliau tak lagi ada bersamamu."

Clarissa menyeka air matanya. "Ibu memang sosok Ibu yang sangat luar biasa..... Bu Wid dan Bapak juga..... Kalian semua orang tua yang luar biasa. Terima kasih banyak, Bu Wid."

"Sama-sama, Ris. Ingat ya..... meskipun kamu kehilangan Bu Wilona, kamu masih punya Bapak dan Bu Wid-mu ini. Apalagi kita bakalan tinggal di kota yang sama. Kita akan lebih mudah untuk bertemu," balas Bu Widya.

"Sebelum sakit, Ibu sudah menceritakan tentang siapa Bapak," ucap Clarissa.

Bu Widya sedikit terkejut, lalu berdehem canggung. "Bukan maksud kami menyembunyikan itu darimu. Hanya saja..... Pak Han-mu memang tidak ingin dipandang orang karena jabatan. Jadi ya..... begitulah..... Kalau di luar urusan pekerjaan, Pak Han lebih suka berpenampilan seperti yang kamu lihat selama ini."

"Jadi Bapak yang sudah berhasil mendapatkan semua bukti-bukti itu?" tanya Clarissa.

Bu Widya mengangguk. "Bapak melakukan semua itu atas permintaan Bu Wilona, Ris. Bu Wilona ingin membuat keluarga Kalindra dan lelaki bernama Kendra itu menyesal. Bu Wilona ingin mereka meminta maaf padamu karena pernah melukaimu begitu hebat. Bu Wilona ingin kamu mendapatkan keadilan."

"Apa..... Ibu menginginkan aku kembali ke keluarga Kalindra?" tanya Clarissa ragu-ragu.

"Jika kamu ingin berhubungan baik dengan mereka, tentu Bu Wilona, Bapak dan Bu Wid tidak akan melarang, Ris. Tapi untuk kembali tinggal di kediaman Kalindra, kami tidak setuju..... Bu Wilona sudah membangunkan rumah untukmu dan Gala. Juga semua aset beliau sudah diwariskan padamu. Di masa depan, kamu tidak perlu lagi menggunakan harta keluarga Kalindra," jawab Bu Widya.

"Jadi..... apa boleh aku mengembalikan uang Kalindra yang sudah pernah aku gunakan?" tanya Clarissa lagi.

Bu Widya mengangguk. "Tentu saja boleh. Biar mereka juga tahu bahwa kamu bisa sampai di titik ini tanpa mengandalkan mereka. Kamu bisa seperti sekarang berkat dirimu sendiri. Berkat kebaikan dan kejujuran hatimu."

Mereka terus berbincang sembari tetap melanjutkan mengepaki barang. Rencananya baru barang-barang mereka yang akan diantar lebih dulu. Clarissa, Gala, Bi Murni dan Pak Sam baru akan menyusul beberapa hari ke depan karena masih harus mengurus beberapa hal.

Setelah semuanya selesai, Pak Burhan dan Bu Widya yang menjadi penunjuk jalan bagi mobil jasa pengangkut barang ke rumah baru Clarissa. Keduanya berjanji akan mengawasi proses pembongkarannya setelah tiba di sana. Mereka juga akan memantau orang-orang suruhan mereka saat menata semua perabotannya nanti. Mereka juga akan mengurus pendaftaran sekolah untuk Gala lebih dulu ke sekolah terbaik di sana.

Kumpulan "ONESHOT STORY"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang