Semua nya terasa sunyi dan sepi setelah kepergian mu.
****
Sebuah rumah mewah berlantai dua yang terletak di kompleks perumahan elit di Ibu kota. Rumah itu terlihat sangat elegan dan mewah. Dari luar, rumah itu juga terlihat sangat di rawat.
Di dalam rumah tersebut, tepatnya di sebuah kamar bernuansa dark grey terdapat seorang cowok yang tengah menatap ke arah foto dua orang bayi laki-laki yang memiliki wajah identik.
Kamar yang di penuhi dengan medali dan piala itu terasa sangat sunyi. Cowok itu masih terus menatap ke arah foto dua bayi kembar itu.
"Kalian kemana sih? Kok susah banget di temuin." tutur cowok bermata biru tersebut.
Cowok itu adalah Zavy Rafiq Danendra. Saudara kembar Zaky yang terpisah.
Zavy berjalan pergi dari balkon kamar, ia lalu kembali meletakkan foto nya bersama Zaky waktu masih bayi di atas nakas.
Cowok blasteran yang memiliki wajah sama persis dengan Zaky itu berjalan keluar dari kamar dengan membawa bola basket kesayangan nya.
Zavy berjalan menuju ke arah tangga. Di perjalanan, ia melihat sebuah ruangan yang terlihat sudah lama. Zavy berjalan masuk ke dalam ruangan lama itu.
Di dalam ruangan berwarna putih dan biru tersebut terdapat banyak sekali alat-alat musik yang sudah berdebu. Zavy terus melangkah kan kakinya, menyusuri ruangan lama yang memiliki banyak kenangan tersebut.
Ruangan ini, adalah ruangan musik milik Zaky. Ruangan yang penuh dengan alat musik ini memang di buat khusus untuk Zaky.
Zavy tersenyum saat melihat sebuah piano di depan nya. Saudara kembar nya memang benar-benar pencinta musik. Sedari kecil, Zaky memang sangat suka bermain alat musik. Itulah sebabnya, sang papa membuat kan ruangan khusus ini untuk Zaky.
Zavy duduk di kursi kecil di depan piano itu. Ia meletakkan bola basket nya dan mulai menggerakkan jari nya untuk menekan tuts-tuts piano. Hal itu berhasil menciptakan sebuah melodi yang cukup indah.
Zavy memang tak terlalu mahir bermain musik, tetapi ia bisa memainkan piano. Karena dulu, ia pernah di ikutkan les piano bersama Zaky. Tetapi itu tak berlangsung lama, karena Zavy tak betah. Ia lebih memilih bermain basket dan mengembang kan bakatnya di sana.
Di luar ruangan musik Zaky. Terdapat seorang cowok yang terlihat lebih tua dari Zavy tengah berjalan seraya menentang almamater nya. Cowok itu sedikit bingung saat melihat ruangan musik terbuka dan terdengar melodi yang indah.
"Siapa tuh?" tanya cowok itu. Ia lalu mempercepat langkahnya. Dan saat sampai di depan ruangan tersebut, cowok itu terpaku.
Setelah menekan tuts piano terakhir. Lagu yang di mainkan oleh Zavy pun juga ikut berakhir. Tanpa sadar, setetes air mata mengalir dari kedua kelopak mata nya. Lagu ini benar-benar menyimpan kenangan yang tak akan pernah ia lupakan.
Ini adalah lagu satu-satunya yang ia bisa mainkan menggunakan piano. Dan lagu ini juga sering di bawakan oleh Zaky dan ia dulu.
Cowok yang sedari tadi melihat dari arah pintu, perlahan melangkah kan kakinya masuk ke dalam ruangan musik. Ia menghampiri Zavy, dan memeluk nya dari belakang. Adiknya terlihat sangat rapuh sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ✓ ] Different Twins
Teen Fiction[New Version!] •••• Not BL! •••• "Mereka kembar tetapi terpisah dan memiliki nasib yang berbeda." - 𝕱𝖆𝖉𝖑𝖎𝖓𝖒𝖈𝖍𝖘𝖓 •••• Ini tentang Zaky Rafiq Danendra. Cowok blasteran Eropa yang memiliki mata berwarna biru dan juga paras yang rupawan. Namu...