10 : Faint

6K 408 10
                                    

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰

****

Matahari telah bersinar terang. Cahaya nya merembes masuk ke dalam kamar milik Zaky melalui celah-celah gorden yang terbuka.

Perlahan Zaky mulai terusik dari tidurnya. Cowok itu membuka kedua mata nya dan mengerjapkan beberapa kali. Zaky mengambil jam weker yang berada di atas nakas.

Mata nya membulat sempurna saat melihat jam. Ternyata sekarang sudah pukul 07:00 pagi yang berarti ia sudah  terlambat untuk masuk ke sekolah.

"Mampus, gue telat." ucap Zaky.

Tanpa berlama-lama cowok itu langsung bangkit dari kasur dan berlari menuju ke kamar mandi seraya membawa handuk yang sudah ia ambil dari belakang pintu.

Tak butuh waktu lama. Zaky sudah keluar dari kamar mandi. Ia langsung buru-buru memakai seragam lalu sepatu nya. Cowok itu kemudian langsung mengisi semua buku ke dalam tas ransel nya.

Setelah semuanya selesai. Zaky berlari keluar dari kamar menuju ke lantai bawah. Sesampainya di lantai bawah, ia langsung mengambil kunci motor nya yang berada di atas meja tv lalu berjalan keluar dari rumah.

Sebelum pergi. Zaky mengunci pintu rumahnya terlebih dahulu, seperti yang biasa ia lakukan sebelum berangkat ke sekolah.

Cowok itu kemudian berlari kecil ke arah garasi lalu menaiki motor nya. Zaky langsung saja menjalankan motor nya itu meninggalkan pekarangan rumah.

Zaky mengendarai motor nya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Ia harus cepat-cepat sampai di sekolah. Sekarang ia benar-benar sudah terlambat. Zaky tak tau kenapa jam weker nya itu tak berbunyi, seperti nya semalam ia lupa menyetel nya kembali.

Akhirnya Zaky sampai di sekolah nya. Gerbang sekolah nya telah tertutup rapat. "Duh gerbangnya udah di tutup lagi." tutur Zaky seraya mengusap keningnya. Ia sedang berpikir bagaimana cara nya agar ia bisa masuk ke dalam sekolah tanpa ada yang tau jika ia terlambat.

Zaky kembali menaiki motor nya setelah mendapat kan sebuah ide. Ia memarkirkan motor nya di sebuah warung yang berada di sebelah sekolah nya. Cowok itu kemudian berjalan menuju ke belakang sekolah. Seingat nya di belakang sekolah ada sebuah pintu yang sudah lama tak di gunakan. Mungkin ia akan menggunakan pintu itu untuk masuk.

Zaky berjalan cepat menuju ke belakang sekolah dan benar saja, di belakang sekolah ternyata memang ada sebuah pintu. Zaky berjalan mendekat, ia lalu mencoba untuk membuka pintu tersebut.

Zaky menghela nafas panjang. Pintu nya terkunci. Sekarang Zaky kembali berpikir bagaimana cara nya ia bisa masuk.

"Nggak ada cara lain selain ini." ucap Zaky sembari menatap ke arah dinding sekolah nya yang tak terlalu tinggi tersebut.

Tanpa berlama-lama Zaky langsung melemparkan tas ransel nya ke dalam sekolah. Setelah itu ia berusaha untuk naik ke atas dinding tersebut.

Dan, yah. Ia berhasil menaiki dinding tersebut menggunakan kaki jenjang nya. Zaky mulai melihat keadaan di bawah nya. Sekarang ia sudah bersiap-siap untuk meloncat ke bawah.

"Bismillah, semoga nggak ketahuan." Zaky meloncat dan ia berhasil mendarat dengan sempurna. Tanpa berlama-lama ia langsung memakai tas ranselnya dan berjalan mengendap-endap melewati koridor sekolah yang sepi menuju ke kelas nya.

[ ✓ ] Different Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang