17 : Happiness

5.3K 342 4
                                    

Aing up lagi untuk menemani hari Minggu kalian semuaa ...

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰

****

Setelah Zaky bertemu dengan papa nya dan saling melepas kerinduan. Sekarang mereka semua tengah sarapan bersama.

Zaky memakan sarapannya dengan tenang. Tak ada yang bersuara sama sekali. Mereka semua sarapan dalam keadaan hening, hanya di temani oleh suara dentingan sendok dan garpu saja.

Sekitar 10 menit. Akhirnya mereka semua telah selesai sarapan bersama. Abhizar bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju ke ruang tamu di susul oleh ketiga putranya.

Pria paruh baya yang sudah mengenakan jas dokter nya itu berpamitan kepada ketiga putranya.

"Papa ke RS dulu buat ngecek, kalian bertiga baik-baik aja ya di rumah. Jangan ada yang ribut." ucap Abhizar, ia juga memberikan peringatan kepada kedua putranya yaitu Zavy dan Syafiq. Karena mereka berdua lah yang sering membuat keributan di rumah.

Di kota ini, Abhizar memiliki satu rumah sakit yang menjadi cabang dari rumah sakit nya di ibu kota. Hari ini Abhizar ingin mengecek nya, kebetulan sekarang ia tengah berada di kota yang sama.

"Oke aman pa." Syafiq berucap seraya merangkul bahu kedua adik nya.

Abhizar mengangguk. Ketiga putranya itu kemudian satu persatu menyalami nya. Pria paruh baya itu kemudian berjalan menuju ke mobil nya yang berada di halaman rumah.

Setelah mobil papa mereka pergi. Syafiq mengajak kedua adik nya untuk kembali masuk ke dalam rumah.

Mereka bertiga kemudian duduk di sofa yang berada di ruang keluarga seraya menonton tv. Syafiq menatap ke arah Zaky dan juga Zavy.

"Besok kita bakalan balik ke Jakarta. Zavy, Lo bantuin Zaky beresin barang-barang nya." tutur Syafiq kemudian kembali menatap ke arah tv.

"Oke bang." balas Zavy.

Mereka bertiga kemudian kembali fokus menonton film yang sedang di tayangkan di tv. Zaky tersenyum tanpa sebab, lagi-lagi ia terus merasa bahagia. Semua nya masih terasa seperti mimpi baginya.

"Alhamdulillah, akhirnya doa gue selama ini terkabul. Terimakasih ya Allah." batin Zaky mengucapkan syukur.

****

Zaky membuka kunci pintu rumah nya. Setelah terbuka, ia dan Zavy kemudian masuk ke dalam rumah itu. Kedua remaja kembar itu berjalan bersama menaiki tangga menuju ke kamar milik Zaky.

Zaky membuka pintu kamar nya dan masuk ke dalam di ikuti oleh Zavy di belakang nya. Zavy memperhatikan seluruh isi kamar Zaky, di kamar ini terdapat banyak sekali lukisan yang indah.

"Ini semua, lo yang gambar Zak?" tanya Zavy kepada saudara kembar nya yang tengah sibuk mengangkat beberapa lukisan nya.

"Iya lah."

Zavy mengangguk. Ia kemudian menatap ke arah punggung milik Zaky. "Lo bener-bener berbakat Zak. Gue bangga punya saudara kembar kayak lo." ucap Zavy tulus.

[ ✓ ] Different Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang