22 : Inseparable

3.8K 287 11
                                    

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰

****

Arunika telah muncul dari ufuk timur. Cahaya nya merembes masuk ke dalam sebuah kamar melalui celah-celah gorden yang terbuka.

Perlahan-lahan mata biru itu terbuka. Zaky mengerjapkan matanya beberapa kali. Cowok itu kemudian bangkit dari kasur nya dan berjalan menuju ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.

Selepas mencuci muka. Zaky membuka gorden kamar nya dan membiarkan cahaya mentari masuk ke dalam. Zaky melirik ke arah jam dinding di kamar nya.

Cowok itu kemudian memakai hoodie nya lalu memakai sneakers putih nya. Pagi ini Zaky berniat ingin berjalan-jalan ke taman kompleks.

Setelah memakai sepatu nya. Zaky kemudian berjalan keluar dari kamar setelah mengambil handphone nya. Zaky memilih untuk pergi sendiri, karena Zavy masih tertidur pulas.

Hawa udara pagi ini terasa sangat sejuk dan segar. Zaky berjalan santai menuju ke taman yang berjarak tak terlalu jauh dari rumah nya.

Zaky menikmati pagi ini seraya bersenandung mengikuti alunan musik yang terdengar dari earphone yang terpasang di telinganya.

5 menit kemudian. Zaky sudah sampai di taman kompleks. Suasana taman cukup sepi hanya ada beberapa orang saja yang tengah berolahraga dan berfoto-foto.

Zaky mulai berjalan-jalan mengitari area taman seraya mengambil beberapa gambar pemandangan indah di taman ini.

Tak terasa sudah hampir 30 menit Zaky berada di taman ini. Cowok itu duduk di atas kursi taman untuk beristirahat. Ia cukup lelah setelah berjalan keliling tadi sekaligus berolahraga.

Cowok itu meneguk air mineral yang tadi ia beli. Zaky menatap pemandangan di depan nya. Tiba-tiba saja tatapan nya menjadi kosong.

Zaky kembali mengingat kejadian semalam. Cowok itu kembali mengingat ucapan papa dan Abang nya tersebut.

"Zavy mengidap gangguan PTSD. Hal itu muncul setelah kepergian mama sama kamu. Sudah beberapa kali Zavy masuk rumah sakit karena itu, dia juga sering menyakiti dirinya sendiri. Dan sekarang, Zavy harus sering menjalani terapi untuk sembuh."

Ucapan itu selalu terngiang-ngiang di otaknya. Awalnya Zaky sedikit tak percaya dengan ucapan Abhizar, tetapi saat melihat kejadian semalam. Ia mulai percaya.

Zaky menundukkan kepalanya. "Maafin gue bang, ini semua salah gue." lirih Zaky.

Lamunan Zaky buyar saat merasa jika Handphone nya berdering. Cowok itu mengambil handphone nya yang berada di kantung hoodie nya.

"Papa nelpon?" Alis Zaky tertaut saat melihat ternyata papa nya yang menelpon dirinya.

Zaky langsung saja mengangkat telpon tersebut.

"Kenapa pa?" tanya Zaky.

"......"

"Oke, aku ke sana sekarang!"

Tut ...

Setelah panggilan itu terputus Zaky langsung buru-buru keluar dari taman. Cowok itu berlari menuju ke rumah nya.

[ ✓ ] Different Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang