02. Unknown

3.1K 84 7
                                    

07.05.

Pagi hari telah tiba. Sinar matahari pagi yang mebembus jendela kamar berhasil membuat Nora terbangun dari mimpi panjang nya. Perlahan kedua mata Nora terbuka lebar, ia masih merasa mengantuk. Tetapi, di pukul 8 nanti. Ia harus sudah ada di gedung kuliah nya.

Mengingat itu Nora jadi tak mau berlama-lama lagi menempel pada ranjang tempat tidur nya. Saat hendak ia turun dari ranjang, notifikasi pesan berhasil menarik perhatian nya.

Nora mengambil ponsel itu dan melihat siapa yang tengah mengirimi nya pesan.

"(Ck, dia lagi, dia lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"(Ck, dia lagi, dia lagi ... memang selalu bikin orang emosi!)" batin Nora tak suka memutarkan kedua bola matanya.

Kemudian, Nora melempar ponsel nya ke atas ranjang dan pergi untuk mandi. Selama dia sedang mandi, pikiran Nora di penuhi oleh Pria misterius itu.

"(Siapa dia sebenarnya?!)" batin nya bertanya sendiri.

Setelah Nora mandi, dia turun ke lantai bawah. Seperti biasa, Bunda Nora selalu mengomel saat Nora telah muncul. Dia terus mengungkit-ungkit kejelekan Nora yang sudah jelas tidak lebih buruk dari pada Kakak nya.

Hampir setiap pagi Nora mendapat komentar-komentar busuk dari mulut sang Ibu. Sebenernya Nora sudah muak dengan ini, dia hendak marah nan melawan. Tetapi justru tak bisa, Ibunya tetaplah menjadi Ibunya.

Lagi pula, Nora sudah kekal. Ia tak sepenuhnya bisa sakit hati karna mendengar ucapan busuk dari kedua orangtuanya.

Dari rumah, Nora selalu membawa kotak bekal berisi makanan, kotak susu dan cemilan kecil. Dia tidak mau sarapan dirumah. Nora lebih nyaman sarapan di kampus, sebelum bel masuk tiba.

°°°

Setibanya di kampus, aku duduk di bangku mengeluarkan kotak bekal dan memulai sarapan pagi. Lalu salah satu teman dekat ku menghampiri ku, dia duduk tepat di hadapan ku dan menghadap kearah ku.

"Eh, Nora. Lo tau si Kiki?" tanya teman ku yang bernama Sasha.

Aku hanya mengangguk sebagai tanda balasan. Kemudian, dia lanjut berkata. "Dia suka sama Lo." lontar Sasha membuat ku tersedak seketika.

"Uhuk! Uhuk!"


"Eh, eh, ni minum Lo." Sasha ikut panik karna aku tersedak secara tiba-tiba. Dia memberiku botol air minum, yang ku letakkan di dalam tas.

Setelah itu. "Ngaco ah! Boong Lo! Mana mungkin cowo seganteng Kiki suka sama gue yang kek gembel." ucapku tak percaya.

"Gausa merendahkan diri, buktinya mantan Lo banyak." ledek Sasha.

"Iya gue tau, tapi Lo tau juga kan. Gue tu selalu gagal dalam hal percintaan. Gue udah gamau ada urusan cinta-cintaan lagi. Gue capek sama omongan cowo, omongan mereka tu semua palsu!" jelasku benar-benar tak suka.

Locked Heart [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang