"Eyy, halooo! Akhirnya Lo masuk juga." sapa Sasha bersemangat menepuk kencang pundak ku.
Aku duduk dengan ekspresi tak mood yang ku pasang. "Kenapa Lo?" tanya Sasha spontan.
"Gapapa." balasku cuek.
"Ihhh! Kenapa? eh! kenapa tangan Lo anjr! Merah banget!"
"Biasalah, di gigit nyamuk Sha." jelasku pada Sasha.
"(Semua karna si bajingan itu)" batin ku.
FLASHBACK ON!
"EH BANGSAT LO APAIN TANGAN GUE!" teriak ku kejut setelah sadar apa yang Pria itu lakukan.
Aku menarik tangan ku nan langsung menampar nya kencang.
PLAK!!
"Agh!"
Aku sudah tak peduli lagi dengan lontaran sakit dari mulut Pria itu. Tangan kanan ku membuka pintu mobil dan langsung kabur, menyebrang kearah gerbang masuk kampus. Sesampainya di dalam, aku memasuki toilet perempuan untuk membasuh punggung tangan ku. Penuh dengan air liurnya.
"Sial ... tidak bisa hilang! Dasar Pria Bajingan! Awas kau yaa!" sentak ku sendiri sembari menggosok-gosok punggung tangan kanan ku. Tanda nya tidak bisa hilang.
"Ck!" aku berdecik dan kemudian menyerah. Tidak ada perubahan sama sekali dari tangan ku, tanda nya sangat melekat. Kemudian, aku memutuskan untuk keluar nan masuk kedalam kelas. Suasana hatiku sedang tak mood karna perbuatan aneh Pria itu.
FLASHBACK OFF!
"Masa si? ini ga bendol lho, malah kek cup-"
Aku menyela nya. "HEH! GUE GAMUNGKIN YA MAIN SAMA COWO GA JELAS DI LUAR SANA!" tegasku membuat Sasha kejut.
"Selow dong neng ... iya deh iya, gue percaya." lirih Sasha sembari duduk disamping ku.
"Hm, gue pengen cepet pulang." lontarku tiba-tiba.
"Baru aja Lo duduk disini anj." pekik Sasha.
Mulut ku tak bergerak merespon. Aku terdiam merenungi apa yang telah terjadi di pagi hari tadi. Diriku masih tak menyangka. Meski dia datang untuk bertanggung jawab, aku tetap tidak suka pada Pria itu. Cara dia mendapatkan ku benar-benar cara yang buruk. Justru itu yang membuat ku makin trauma pada lelaki.
Materi panjang di kelas telah ku lewati. Pada saat jam makan tiba, Kiki tiba-tiba saja mendatangi ku yang tengah sibuk makan siang di kantin, aku menoleh kearah nya dengan memori-memori malam yang ku ingat pada hari itu. Jika aku menolak penawaran nya, pasti tubuh ku masih suci sekarang.
"Gue minta maaf." lontar Kiki membuat ku mengangguk pelan. Setelah itu aku langsung kembali pada pandangan makan siang ku. Melahap nya hingga habis, dengan perut yang telah terisi penuh.
Setelah dia mengucapkan permintaan maaf itu, Kiki pergi begitu saja tanpa sepatah kata pun padaku. Aku yakin, pasti Sasha yang menyuruhnya untuk meminta maaf padaku. Aku sangat beruntung memiliki teman seperti Sasha.
Sore hari pun tiba, semua mahasiswa nan siswi kampus berkeliaran keluar dari kelas mereka masing-masing. Begitu juga dengan ku yang keluar dengan tatapan mata ngantuk. Aku sangat mengantuk namun perut ku juga sedang lapar.
Sampainya di depan gerbang, rasanya aku hendak terjatuh karna kedua mataku sangat tidak kuat lagi untuk terbuka lebar. Aku berdiri di atas panas teriknya matahari untuk menunggu Taxi yang lewat. Tidak mungkin Kak Nera atau Bunda mau menjemput ku. Kini ku terdiam, berdiri di pinggir jalan menunggu kedatangan sebuah mobil Taxi.
5 menit kemudian, ada seseorang yang memanggil ku.
"Nora, ngantuk ya?" tanya nya.
"Ng? He'em" angguk ku sedikit membuka mata. Pria bajingan itu kini berada di hadapan ku. Dia menarik tangan ku pelan, dan memasukkan ku kedalam mobil nya.
Tubuh ku kini berbaring di jok depan, aku menutup mataku hendak tertidur pulas. Pria itu masuk lalu menutup pintu mobil, aku merasa bahwa mobil tidak cepat-cepat berjalan.
Dan, Cup! dia mencium kening ku. Spontan ku mengamuk!
"IHHH! APAAN SI! GAUSA CIUM-CIUM GUE! Najis tau ga .." pekik ku mengelap bekas ciuman bibir yang menempel pada kening ku.
"Tak apa jika kamu menghilangkan nya sekarang, tapi tidak untuk esok. Jika kamu menghilangkan bekas kecupan saya, saya akan menggantinya dengan mencium milik mu." ucap Pria itu menjalankan mobilnya.
"JANGAN NAKUT-NAKUTIN GUE BRENGSEK!" sontak ku.
"Saya tidak bercanda."
"IHHHH!! APAAN SI OM! DIEM DEHH!! GUE GOROK JUGA LEHER LO!"
Pria itu meringis. "Kamu sangat lucu sayang." pungkas nya sekilas mengelus atas kepala ku.
Ku terdiam seketika, entah kenapa saat dia melakukan itu. Jantung ku berdegup kencang.
°°°
10 menit perjalanan, mataku terbuka melihat pemandangan yang berbeda. Ini bukan rumah ku. Aku kebingungan menoleh kesana kemari, mencari keberadaan Pria itu. Pria itu tidak ada dalam mobil, kenapa dia meninggalkan ku?!
"Huh! Dasar Bajingan! Kenapa dia meninggalkan ku dengan KEADAAN MOBIL TERKUNCIII!!!! AARGHHH!!!! BENCI, BENCI, BENCI!!!" aku mengamuk berteriak kencang dalam mobil.
Seketika amukan ku itu berhenti saat, mataku melihat kearah objek yang tak cukup jauh dari lokasi parkir. Pria itu, tengah mengobrol dengan perempuan sexy nan cantik disana. Ku perhatikan lagi, topik pembicaraan mereka berdua terlihat serius.
Ada apa sebenarnya?
°=°
TOLONG PROMOSIKAN CERITA "Im Husband's Favorite" KE WHATSAPP, INSTAGRAM, TELEGRAM & TWITTER KALIAN YA 🤩
Instagram : wp.jzaaa
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked Heart [LENGKAP]
RomanceSelain gagal dalam hal keluarga, Nora juga selalu gagal dalam hal percintaan yang membuat nya susah untuk membuka hati kepada Pria baru. Lalu siapa sangka dia berjodoh dengan CEO tampan yang ternyata selama ini terus meneror nya di pesan chat! Lanta...