04. Kencan

2.4K 73 9
                                    

"Sama-sama, sampai jumpa besok." balas Kiki mengangguk dengan senyuman manisnya. Sungguh, aku terpesona karna itu.

"Gue duluan ya Ra." pamit Kiki lalu menghidupkan mesin motor nya.

Aku mengangguk, "Iya, hati-hati di jalan Ki." pesan ku lalu melambaikan tangan. Setelah itu, Kiki pergi untuk pulang.

Kemudian, aku pun berbalik badan sembari memegang kedua ransel tas ku. Baru saja aku hendak masuk kedalam rumah, Bunda menghampiri ku dan membawa banyak pertanyaan.

"Nora, siapa itu? Temen kamu? Pacar kamu? Kamu punya pacar lagi? Kok ga bilang ke Bunda? Kenalin ke Bunda dong ..."

Ya begitulah Bunda. Jika aku sedang dekat dengan lelaki tampan, dia selalu menanyakan hal ini. Bunda orang nya memang seperti Papa, suka memilih-milih.

"Bukan, dia cuman temen biasa Nora." jawab ku dengan ekspresi datar.

"Ah ... Bunda kira dia pacar kamu. Kenapa kalian ga pacaran aja? Dia ganteng loh Ra." kata Bunda menggodaku.

"Tampan tidak ada apa-apa nya Bun, Nora cuman butuh kesetiaan."

Secara tiba-tiba, kalimat itu keluar dari mulut ku, baru kali ini aku mempunyai pikiran yang berbeda dan sangat menyambung. Memang benar, jika dia tampan namun tak setia pada diriku. Semuanya akan terlihat sia-sia.

Sesampainya di kamar, aku langsung membaringkan tubuh ku di atas ranjang yang sering ku anggap sebagai teman hidup. Terutama dengan guling nan bantal ku. Mereka berdua lah yang selalu menemani ku menangis, yang selalu membuat ku nyaman saat tidur dan satu-satunya guling yang kumiliki, yang selalu ku peluk setiap malam nya.

Mereka berdua memang sangatlah setia padaku. Selain bantal dan guling, juga ada buku-buku kuliah yang ku jejer rapi di meja belajar. Buku-buku itu lah yang selalu menemani ku belajar di setiap malam hari telah tiba. Aku jadi pintar berimajinasi karna semua buku-buku itu.

Sangking lelah nya dengan kegiatan kuliah hari ini, aku hendak tertidur pulas. Namun notifikasi pesan menunda waktu istirahat ku untuk tidur. Layar ponsel ku buka dan memperlihatkan ada notifikasi pesan dari Kiki.

 Layar ponsel ku buka dan memperlihatkan ada notifikasi pesan dari Kiki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jujur, aku senang karna dia mengajak ku kencan malam ini. Tetapi aku tidak bisa karna jadwalku malam ini harus belajar. Disisi lain, aku juga tidak mungkin mendapat izin dari Papa Bunda. Mungkin aku akan menolak nya nanti. Mataku sudah tidak kuat lagi untuk terbuka lebar, aku sangat mengantuk ingin tertidur.

°°°

Jam sudah menunjukkan pukul 19.00. aku terbangun terlalu malam, tetapi mandi tetap nomor satu. Setelah aku mandi, aku berbaring di ranjang membuka ponsel dan melihat ada satu pesan dari Kiki. Dia benar-benar menunggu jawaban ku.

Ku pikir-pikir lagi tidak ada hal buruknya jika aku menerima ajakan kencan dari si Kiki. Pasti dia sangat ingin dekat dengan ku, itupun Sasha juga mengatakan nya. Tak ada salah nya juga jika aku mau.

Locked Heart [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang