10. Amel

1.7K 39 2
                                    

Hartono (mantan suami Mawar) dulu meminta pada Mawar agar Mawar mengandung anak perempuan. Hartono sangat ingin memiliki anak perempuan. Tetapi ternyata, harapan tidak sesuai permintaan sang suami. Di situlah Hartono marah, namun ia masih bisa menerima keadaan.

Tetapi setelah ia mendengar kabar bahwa Mawar tidak bisa hamil lagi, Hartono marah sungguh tak terima dengan kenyataan yang ada. Mawar terus membela dirinya dan menjelaskan mengapa ia tidak bisa mengandung anak lagi untuk di lahirkan. Namun, Hartono adalah Pria yang keras kepala.

Dari situlah hubungan rumah tangga mereka menjadi sangat asing dan renggang. Hartono sama sekali tidak memperhatikan sang istri bahkan tidak pernah peduli dengan Mawar lagi. Dia sangat cuek sampai-sampai jika Mawar sedang jatuh sakit, Hartono tidak ada satupun rasa peduli yang ia beri untuk Mawar.

Hanya Javen lah yang membantu, merawat nan menjaga Ibunya. Meskipun dia adalah anak lelaki, Javen sangat hobi membantu sang Ibu di dapur, mencuci pakaian, dan segala hal dalam pekerjaan rumah.

Hartono yang melihat kelakuan Jev langsung marah besar. Ia benar-benar tidak suka jika anak laki-laki nya itu bersifat seperti perempuan.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA ANAK LAKI-LAKI MU INI HUH?!! BAGIAMANA KALAU DIA MENJADI BANCI?!!"

"Mas! JEV ITU CUMAN BANTU AKU! AKU GA MUNGKIN NGAJARIN JEV YANG NGEBUAT DIA JADI BANCI!!! DENGAR!! DIA CUMAN BANTU AKU MAS! DARIPADA MAS, MAS GA PERNAH SAMA SEKALI BANTU ATAUPUN PEDULI SAMA AKU!"

PLAK!

"Agh!"

"Papa! APA YANG PAPA LAKUKAN?! JANGAN LUKAI MAMA, PA!!" ketus Jev yang masih berusia 8th.

"DIAM!!! KAU ANAK LAKI-LAKI YANG TIDAK BERGUNA, JAVEN!!!" pekik Hartono lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Mawar langsung menggendong Javen dan melontarkan sebuah kata-kata yang membuat Javen masih ingat hingga sekarang.

"Jev, kamu adalah anak yang berguna. Kamu anak berharga Mama. Kamu anak yang pinter, Mama yakin .. pasti kamu akan menjadi anak yang sukses di masa depan! Percayalah pada Mama." -Mawar

"Jangan dengarkan kata Papa." -Mawar

........

Ketikan nya pada laptop berhenti seketika. Javen tersenyum, kedua matanya tengah berkaca-kaca karna mengingat momen-momen buruk nya di masa lalu.

"(Ucapan Mama benar, tanpa Mama .. aku tidak mungkin hidup di dunia ini. Perjuangan Mama sangat berat)"

°°°

Malam - 20.07.

Malam itu Jev lembur, ada banyak yang harus ia urus. Ini wajar, dia adalah CEO baru di salah satu Perusahaan ternama Kota.

Tok, tok, tok ...

Suara ketukan pintu dari luar berbunyi. "Masuk." balas Javen dari dalam. Kemudian pintu itu terbuka seseorang tengah masuk kedalam.

Kepala Jev mendangak melihat orang yang kini duduk di hadapan nya. Raut muka Jev tampak tak suka dengan kedatangan orang ini.

"Ada perlu apa kamu kesini? Kita sudah berakhir." lontar Jev seketika.

"Tidak, kita masih lanjut Jev. Ayolah .. kamu begitu mudah membatalkan nya. Kenapa itu terjadi secara tiba-tiba?! Kamu bahkan tidak memberitahu ku apa alasan nya! Kamu tidak tau bagaimana perasaan ku?" ketus wanita itu pada Jev.

Jev terdiam menatap sinis. "Aku tidak mau kita membahas ini, hal itu sudah resmi ku batalkan dan tidak ada hubungan apapun di antara kita. Pulanglah." tukas Javen.

Locked Heart [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang