14. Terjawab

1.4K 34 2
                                    

Aku duduk kembali dan .. "Tidak sepenuh nya benar!"

"Terserah kamu mau percaya atau tidak. Lagian sudah terbukti kan?" ucap Jev mesem membuatku melirik tak senang.

"Sepertinya kamu adalah wanita yang mudah marah dan tersinggung. Itu hanya kalimat pemikiran saya sayang, jangan pikiran itu. Saya tau bagaimana perasaan mu sekarang. Buka mulut mu dan makan, setelah itu saya akan mengeloni mu tidur." jelas Jev.

Perlahan aku membuka mulut ku dan satu suapan nasi pun masuk ke dalam. Meskipun Jev tau bahwa aku sedang tidak mood, tetapi dia tetap mau menyuapiku.

Tengah malam tiba, seperti janjinya Jev sendiri. Dia mengeloniku tidur sekarang. Tapi sayang nya, aku tidak bisa tidur. Ada banyak pertanyaan yang menghalangi ku untuk tidur. Aku benar-benar sangat ingin bertanya banyak hal tentang Jev dan bagaimana Jev bisa mengenal ku. Atau bahkan mendapat nomor telepon ku.

Terpaksa aku melakukan ini.

"Jev! Heh bangun! Jangan tidur dulu!" sentak ku perlahan menggoyang-goyangkan tubuh nya.

"Hmm .." lirih nya hanya berbalik badan, matanya tidak terbuka sama sekali.

"Ihhh! Ada yang mau aku tanyakan! Bangun sebentar!" suruhku memaksa.

"Bilang saja sayangku." balasnya tetap tertidur.

Sejenak aku menatap bagaimana paras wajah tampan nya itu saat tertidur. Entah mengapa setelah beberapa detik kedepan, blush-blush merah muncul pada kedua pipiku. Pandangan yang kulihat tidak seperti yang biasa ku lihat.

"(Kenapa si brengsek ini menjadi tampan?!)" batin ku menggeleng-gelengkan kepala. Aku berusaha untuk sadar bahwa sebenarnya dia itu adalah lelaki yang jelek!

"Kenapa diam?" tanya Jev yang tiba-tiba saja membuka kedua matanya.

Refleks ku terkejut. "Ah! Jangan ngagetin napa!" ketusku memukul ringan.

"Pukulan yang candu." lontar Jev sembari mengeluarkan senyuman smrik nya. Dia mendekat.

"Kumat ya Lo! Gue bakal tidur di luar kalo Lo gitu! Nakutin sumpah! Lo itu bener-bener nakutin guee!!!"

Seperti biasa, seketika bahasa sopan ku terganti.

"Apa yang membuat mu takut, hm? Apa wajah saya terlihat sangat menyeramkan?"

"Wa-WAJAH LO ITU KAYA BARONG TAU GAA!! GASUKA! GASUKA! GASUKA! GUE GASUKA! LO COWO TERJELEK YANG PERNAH GUE LIATTT!!!!"

"Saya baru saja mendengar, bahwa saya adalah Pria terjelek yang pernah calon istri saya lihat. Lalu, apakah saya Pria ter beruntung karna telah mendapatkan seorang bidadari cantik seperti mu?"

"IHHHH!! LO TU MARAH KEK APA! SEKALIAN BATALIN RENCANA PERNIKAHAN KITA!"

"Kamu mampu merawat bayi itu sendiri?"

"Mampu lah! Gue kan wanita kuat!"

"Yakin? Berarti saya gapapa dong kalau mau cari wanita lain."

Tiba-tiba saja aku terdiam saat kalimat itu Jev ucapkan.

"Kenapa terdiam?" tanya Jev padaku.

"TERSERAH LO!! GUE GA NGURUS!" kataku kencang.

"Kamu tidak ingat dengan kalimat yang sering saya ucapkan?"

"Ck! GATAU AH! GUE MALES DEBAT MA LO!!!! KAYA NYA GUE SALAH JODOH DEH!"

"Tidak, tidak mungkin kamu salah jodoh. Tuhan memberitahu saya bahwa kamulah jodoh saya." kata Jev membuat ku kembali ke topik tujuan.

"Lo kenal gue dari siapa? Lo tau nomor gue darimana? Lo tau tentang gue tu darimana?! Kok Lo bisa tau segala hal yang gue alamin si!"

"Jadi, mau tau jawabannya?" aju Jev menatap. Aku hanya mengangguk tak mengeluarkan kalimat apapun. "Cium pipi saya dulu." lanjut nya meminta.

Locked Heart [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang