19. Jenis Kelamin

1.2K 22 0
                                    

Malam - 22.30.

"Good Night sayang, kalau gabisa tidur bangunin Mas ya." kata suamiku merangkul ku.

"Hm, oke."

Keheningan mulai menyerang malam kami berdua, aku mendongak keatas melihat dagu Jev dari bawah. Pandangan di hadapan ku hanyalah sebuah dada bidang yang begitu menggoda. Setiap malam aku seperti ini, menenggelamkan kepala ku pada dada bidang suamiku, aku tidak bisa tidur secara langsung. Melainkan aku selalu mendengar suara ngorok suami ku.

Ini adalah malam terakhir aku tidur bersamanya. Di keesokan harinya, dia sudah pergi untuk bekerja. Dan ku harap Jev kembali dalam keadaan utuh mencintai ku. Pasti ada banyak rasa rindu yang menimpa kita berdua.

"(Nora sayang sama Jev ..)" batinku mendalam.

"Mas juga sayang sama kamu, wahai istri cantik ku." lontar suami ku lembut. Refleks ku mendongak.

"Ng?" balasku kejut.

"Nora yang cantik, aku menginginkan mu seutuhnya, malam ini, esok hari dan detik ini. Hingga selamanya, aku selalu menginginkan mu untuk terus hidup bersama ku." ucapnya mulai mengelus rambut ku.

"Aku juga menginginkan hal yang sama, Jev. Aku sayang suami ku .." kataku memeluk erat Jev meskipun perut besar tengah menghalangi persatuan pelukan kami.

"Aku takut setelah kamu mengatakan itu, kamu pergi dan bertemu dengan wanita lain yang mempunyai kelebihan yang tidak ada pada diriku. Aku takut kamu tertarik pada wanita lain dan-"

"Kamu tidak perlu takut, percayalah padaku bahwa cintaku padamu ini nyata sayang. Jika aku berselingkuh dengan wanita lain, maka disitulah cinta yang ku miliki untuk mu itu hanya untuk sementara saja."

"Aku tidak mau hal itu terjadi, itulah mengapa aku melarang mu untuk pergi Jev! Aku mohon ... Please don't go." sentak ku ter bangun dan menatap nya dalam. Kami berdua bertatapan satu sama lain, menukarkan perasaan takut kehilangan satu sama lain.

"Sayang, kamu bisa kan percaya sama aku? Percaya bahwa cintaku ini hanya untuk mu saja." aju Jev membuat ku membisu sejenak.

"Baiklah, aku bisa."

"Cium aku jika kamu sepenuh nya percaya."

Sekilas ku tersenyum tipis. Tangan ku memegang satu sisi rahang Jev, dan mulai mendekat ke arah bibir nya. Di saat bibir kita semakin dekat, Jev mendorong bagian belakang kepala ku membuat ku terdorong lebih cepat dan dalam hitungan satu detik bibir kami saling bertempelan nan melumat dalam.

Jev melakukan nya seperti bertanda bahwa dia sangat-sangat mencintai ku.

°°°

Keesokan harinya, seperti yang ku ucapkan semalam. Suami ku telah pergi karna hal pekerjaan. Kini ku duduk termenung di atas ranjang tanpa ucapan selamat pagi darinya, tanpa pelukan pagi darinya dan tanpa tawaran sarapan pagi dari Jev. Selama 3 bulan aku akan merasakan kesepian ini.

Seandainya suami ku tau, bahwa kesepian lah yang paling aku benci dari segala hal.

"Nora? Yuk sarapan dulu.." Ternyata Mama Mawar ada disini. Seketika aku tersenyum melihat kehadiran nya. Mama mirip sekali dengan Javen.

"Iya Ma." ucapku turun dari ranjang di bantu oleh Mama.

"Ga lama lagi cucu Mama mau keluar ni .. Mama makin ga sabar, pasti mirip banget sama kamu." ucap Mama mengelus gemas perutku.

"Haha, kebanyakan anak mirip sama Papa nya Ma." ujarku.

"Oh ya? Memang nya Javen ingin anak perempuan atau laki-laki?"

Locked Heart [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang