13. Apa itu Kepastian?

1.6K 35 0
                                    

"Duduklah, biar saya yang membuat kan mu telur mata sapi." suruh Jev, aku menggeleng pelan.

"Gamau. Aku yang makan dan aku yang masak." balasku menggeleng.

"Duduk sayang .."

"Ku bilang gama- Ahh!"

Ku berteriak, karna Jev yang tiba-tiba saja menggendong ku. Dia membawa ku turun ke salah satu kursi meja makan. Aku menatap nya dengan penuh rasa kesal!

"Diamlah disini. Jangan cemberut seperti itu, nanti saya cipok kamu." tukas nya padaku.

Refleks ku langsung melipat atas dan bawah bibirku dengan pandangan mata yang teralih dari muka Jev. Jev mengelus gemas rambutku membuat semuanya menjadi berantakan. Kemudian, dia lanjut mencium kedua pipiku.

"Tunggu disini." ucapnya.

Aku sama sekali tak merespon. Di saat dia telah pergi, aku mengelap bekas kecupan bibir Jev di kedua pipiku.

"(Ck! Kenapa orang itu sangat hobi sekali mencium ku?!!)" batinku kesal.

Beberapa menit kemudian ...

Hidangan makan malam ku datang dengan hiasan yang sangat cantik. Piring itu ia sodorkan kearahku. Terdapat nasi, telur mata sapi, sayur dan tentunya timun di atasnya. Saat melihat ada makhluk hijau disana, refleks ku memasang muka datar.

"Kamu harus makan sayur mulai sekarang. Ini demi anak saya yang kamu kandung." ucap Jev.

"Dih! Lo siapa gue!" pekik ku.

"Kenapa gaya bahasa mu berganti lagi? Lebih bagus yang sebelumnya." lontar Jev membuat ku terdiam sejenak.

"Te-terserah ku lah!" sontak ku mengalihkan pandangan.

"Kamu memang unik." puji Jev mengelusi pucuk kepalaku.

"Eum, aku tidak suka sayur Jev." aku berucap sembari memandangi sayur yang sudah jelas terlihat tidak enak bagiku.

"Makanlah sedikit saja, kamu belum coba kan?" suruh Jev mengelus punggung ku. Ku tetap menggeleng tak mau. Muka ku terlihat cemberut. Aku benar-benar tidak mau di paksa.

"Saya yang suapin kamu makan, biar kamu suka sama sayur." kata Jev duduk di sampingku.

"Lalu, apa yang membuat ku agar aku bisa suka sama kamu?"

Entah kenapa pertanyaan itu ku lontarkan tepat di hadapan orang nya. Padahal, sebelumnya aku tidak memiliki pikiran seperti ini. Pertanyaan itu refleks muncul pada benak ku dan langsung ku tanyakan. Jev menoleh karna pertanyaan yang ku lontarkan padanya.

Kami bertatapan lama. Kemudian, Jev meringis oleh apa yang ku tanyakan. Karna ringisan nya itu, telapak tangan kanan ku melayang dan mendarat kencang pada punggung nya. Aku kesal, aku sedang bertanya! Lalu mengapa dia malah meringis!

"Aku serius tau!!!"

"Pertanyaan yang lucu, seharusnya kamu bisa menjawab nya sendiri sayang .." lirih Jev membuat ku semakin marah.

"Aku ngga bisa! Kasi tau caranya ... !!!" ketus ku menggoyang-goyangkan tubuh Jev.

"sex." jawab Jev ringan.

"KOK ITU SII!! LO MEMANG COWO GABEN-"

Kalimat kencang ku terputus, saat Mama mawar muncul melihat kelakuan kami berdua yang terlihat heboh. Refleks ku langsung merubah kata-kata ku. "Kamu tu memang cowo yang beda dari yang lain tauuu ... beneran deh, kamu tu cowok yang aku cari-cari selama ini!" lontar ku memeluk kepala Jev.

"(Sumpah jijik gue ngomong gini!!!)" batin ku di balik senyuman gemas.

Jev terdiam, dia tertekan saat kepala nya ku tarik dan mendalam pada dadaku.

Locked Heart [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang