Setengah jam kemudian -
Kedua mataku perlahan terbuka, rasa pusing masih mengitariku. Tetapi syukurlah tidak separah tadi. Saat mataku telah terbuka lebar, aku melihat ada lampu menyala. Ruangan nya berbau obat. Seketika itu, Aku langsung kenal tempat ini.
"Hnghh ... apa aku sedang ada di UKS?" tanyaku sendiri memijat kepala. Tangan kiri ku sibuk memijat, setelah itu aku tersadar bahwa tangan kanan ku seperti tertindihi.
Kedua mataku langsung beralih kebawah, ada seseorang yang tertidur disamping ku.
"Ihhh! Ngapain Lo kesini!" pekik ku di campuri oleh rasa panik. Aku terbangun dan duduk, refleks tangan kanan ku ku usap-usap hingga bersuhu panas.
Jev terbangun dan melihat ku dengan tatapan mengantuk. "Lo tau ngapain kesini?!" pekik ku lagi.
"Saya datang kesini untuk menjemput mu, sayang."
"Gausa sayang-sayangan! Ini lagi di luar!" sontak ku melihat kesana kemari.
"Semua orang akan tau jika kita sudah menikah nanti." lontar Jev tersenyum tipis. Aku tak peduli dengan ucapan nya.
"Oh ya, ada yang mau saya tanyakan."
"Apa?"
"Siapa Farez?"
Ku terdiam sejenak. Darimana Jev tau nama Farez?
"Siapa yang kamu maksud?" tanyaku.
"Jangan berpura-pura tidak tau," balas Jev.
Spontan ku menyentak. "Aku benar-benar tidak tau!"
"Farez siapa? pacar kamu kan?" tanya Jev bermuka cemburu.
"Pacar? Aku ga punya pacar Jev! Kamu kenapa si nanya begituan, ga penting." ketusku tak suka.
"Ini penting bagi saya. Saya tidak mau wanita saya di miliki oleh orang lain, selain saya sendiri yang memiliki."
"Ck! Egois Lo!" sentak ku pada Jev.
"Saya tidak egois, saya seperti ini kar-"
"Sudahlah! Aku baru bangun dari pingsan, kamu udah ngasi pertanyaan yang aneh! Bikin tambah setres tau ga!" ketusku pada Jev lagi, Jev langsung terdiam bisu.
"Hnghh .... jika kamu ingin tau siapa Farez, Farez itu mantan pacarku. Siapa bilang dia pacarku?"
"Dia sendiri yang bilang."
"Dimana kalian berdua bertemu?"
"Kamu tidak perlu tau, sayang." jawab Jev.
"Jangan percaya pada dia." ujarku. Jev tak menjawab apapun.
Beberapa menit kemudian, Jev mengajak Nora untuk pulang kerumah. Calon istrinya itu perlu istirahat karna sedang mengandung seorang bayi.
°°°
Seperti yang Jev duga, Nora tidak bisa tidur di karenakan tubuh nya yang merasa tidak enak. Rasa mual terus menyerang Nora. Nora terbangun di tengah malam sekitar pukul 1. Itupun Jev belum tertidur karna dia begadang melihat film.
Nora tiba-tiba saja bangun dan langsung lari menuju toilet dalam. Dia membuka tutup WC duduk, dan memuntahkan semua isi dalam perut nya yang membuat nya merasa mual. Jev panik, dia langsung menghampiri Nora dan membantu Nora hingga benar-benar selesai.
"Tenang, tenang ... saya ada disini." ucap Jev memeluk Nora erat dengan kecupan manis yang ia berikan.
"Gendong ..." lirih Nora mendongak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked Heart [LENGKAP]
RomanceSelain gagal dalam hal keluarga, Nora juga selalu gagal dalam hal percintaan yang membuat nya susah untuk membuka hati kepada Pria baru. Lalu siapa sangka dia berjodoh dengan CEO tampan yang ternyata selama ini terus meneror nya di pesan chat! Lanta...