Kedua mataku menatap wajah Pria itu. Wajah nya sangat familiar, sepertinya aku pernah melihat wajah Pria ini. Otak ku sudah berusaha untuk mengingat, tetapi tidak bisa. Pikiran ku terlalu berat untuk menyimpan lebih banyak memori di dalam.
Tubuhku berbaring kembali menghadap kearah tembok dan aku terdiam sejenak, kedua mataku hendak tertutup lagi. Namun, tiba-tiba saja Pria itu mendekat memeluk tubuh ku erat dari arah belakang. Spontan ku terkejut, mataku yang hendak tertidur lelap kini refleks terbuka lebar.
"Lepas!" pekik ku menyingkirkan tangan Pria itu.
Pria itu meringis tawa lalu kembali memeluk tubuh ku. "Ck! Siapa kau?!" tegasku emosi.
Kali ini dia terdiam tak membalas, aku tak bisa kemana-mana lagi. Pelukan nya terlalu erat, membuat ku tak bisa memberontak bebas.
Cup! Dia terbangun dan mengecup keningku. Setelah itu, mata kami bertemu saling bertatapan. Aku menatap nya dengan penuh rasa keheranan.
"Jangan lakukan ini padaku, kau bukan siapa-siapa ku." kataku benar-benar tak suka.
"Saya calon suami kamu."
DEG! "(Kalimat itu ... mengingatkan ku pada)"
Kalimat batin ku terpotong karna suara Pria yang melontarkan sebuah kata-kata.
"Sesuai janji saya, saya akan datang kerumah untuk melamar mu. Ah ya, saya juga bertanggung jawab soal kejadian dua hari yang lalu."
Perkataan nya di akhir membuat ku terdiam merenung. Kemudian, Pria itu mengeluarkan pertanyaan yang membuat tangan ku melayang dan mendarat kencang pada pipinya.
"Bagaimana keadaan mu? Sudah membaik?"
PLAK!!!
"OHHH!!! JADI LO YANG NGEBUAT GUE JADI GA SUCI!!!!" sontak ku setelah menampar nya. Pria itu sekilas menunduk, lalu ia langsung memegang lengan ku nan berkata.
"Shtt ... dengarkan penjelasan sa-"
"KELUAR GA LO?? KELUAR!!!" ucapku berteriak menyingkirkan tangan nya dari lengan ku.
"Nora, tenanglah .."
"GA, GA, GAMAU!! KELU- emh! "
Aku menggeleng terus menerus. Hingga Pria itu mendekat memegang paksa sisi kanan nan kiri rahang ku, kemudian bibir kami bertemu dan saling menempel satu sama lain.
Kedua mataku melotot kejut saat Pria itu tiba-tiba mencium bibirku. Ternyata benar dia, dia lah Pria yang malam itu telah membuat diriku tak suci lagi. Ciuman nya persis, aku masih ingat bagaimana cara dia melumat bibirku. Lembut namun sangat dalam, membuat bibir kami berdua tidak mudah untuk lepas begitu saja.
Satu menit kemudian, ia melepaskan ciumannya. Aku sampai kelelahan dengan permainan bibir yang ia buat di dalam. Saat ciuman kami terlepas, Pria itu menatap ku membuat ku yang sangat ketakutan mengingat kejadian saat itu. Secara perlahan aku mulai menangis jeru.
"Jahat ... hiks! Kenapa kamu melakukan itu padaku .... ? Kenapa tidak ke wanita lain saja!!" lirih ku berkaca-kaca.
Karna tak tega, Pria itu mendorong kepala ku pelan membuat tubuhku menempel dalam pelukannya. Ada aroma-aroma parfum Pria yang sangat berjiwa mahal pada diri nya, aku masih ingat bagaimana aroma parfum Pria yang telah memperkosa ku di hari itu. Aroma parfum nya benar-benar persis dengan Pria yang kini tengah memeluk ku.
Bedanya, dari suara. Suara yang ku dengar kini lebih lemah lembut.
"Maafkan saya, my love. Saya datang kesini, unt-"
"HENTIKAN!!! AKU GAMAU DENGER KALIMAT BASI MU!!! MEMINTA MAAF SAJA GABAKAL BUAT AKU JADI SUCI SEPERTI SEMULA!!! BAJINGAN LO!" sontak ku kencang.
"Shtt ... pelankan suara mu sayang .." lirih nya penuh godaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked Heart [LENGKAP]
RomanceSelain gagal dalam hal keluarga, Nora juga selalu gagal dalam hal percintaan yang membuat nya susah untuk membuka hati kepada Pria baru. Lalu siapa sangka dia berjodoh dengan CEO tampan yang ternyata selama ini terus meneror nya di pesan chat! Lanta...