Part 9

342 36 5
                                    


                                    بسم الله الرحمن الرحيم    
                              السلام عليكم ورحمه الله وبركاته
                                 اللهم  صلي على سيدنا محمد

         _____________________________________
                     ____________________________
                                ___________________

[Usahakan follow dan vote sebelum membaca]

Penuhi kolom komentar dengan celotehan kalian gapapa da.

Jangan lupa ambil baiknya buang yang buruknya

Tinggalkan cerita ini kalau membuatmu terlena dan lupa akan agama.

Follow all sosmed author @ human_fiksi
Follow ig MUA @ Muhammaduntukaisyah

         _________________________________________
                     _____________________________
                                ___________________


Takdir emang sudah Allah tuliskan , hanya saja kita manusia hanya bisa berusaha, berdoa dan ikhlas.

~MUA

Happy reading guys!!!
"Syah dek, are you okay? ". Tanya sang kaka sambil memeluk Aisyah.

" I'm not okay kak". Ucap Aisyah yang membalas pelukan Kaka nya.

"Hey, takdir emang sudah Allah tuliskan dek, hanya saja kita manusia hanya bisa berusaha, berdoa dan ikhlas dek". Ucap Reyhan yang mengangkat muka sang adik, lalu menghapus air mata adik nya.

" T-tapi kak". Ucap Aisyah sembari segukan karena menangis.

"Dek jalani saja alurnya, ni'mati prosesnya, Allah tau kamu mampu. Karena, ujian yang berat hanya untuk orang yang hebat cantik". Ucap Reyhan sembari meyakinkan sang adik.

" Kak Aish gak bisa, ini berat untuk Aish".

"Berat karena kamu belum mencobanya".

" Kalo kaka bisa gantiin posisi mu, kaka gantiin dek, hanya saja kaka ini lakik dek". Kekehan Reyhan yang membuat Aisyah melepaskan pelukan kakanya.

"Sedih wajar manusiawi, tapi berusaha ikhlas itu jauh lebih baik Syah".

" Ikhlas, bantu papa untuk melaksanakan wasiat kakek Ai".

"Kaka tau ini berat untuk mu, serahkan semuanya ke Allah yah. Kamu harus ingat seberat apapun masalahmu Allah lah kunci dari semua masalah itu. " Ucap Reyhan yang mengacak ngacak kerudung Aisyah.

"Lagi suka yah sama seseorang? ". Ucap Rey yang membuat aisyah bertanya kepada dirinya sendiri 'Kak Rey tau dari mana? '

"Sudah sudah muka mu merah tuh,Wudhu gih lalu sholat , berdo'a dan sholawat insya Allah hatimu tenang". Ucap Reyhan sambil melihat adiknya membenarkan kerudung nya.

" Ayoo masuk kamar mandi lalu wudhu". Titahnya Aisyah pun mengangguk.

Iyah Reyhan yang benar-benar mengerti Aisyah dan Reyhan lah yang sering memanjakan adik nya itu, meski pertemuannya dengan Aisyah sangat jarang.

Aisyah keluar dari kamar mandi dengan badan yang sudah dibasahi air wudhu.

"Yasudah kaka keluar tenangkan dirimu, serahkan semuanya ke Allah". Aisyah mengangguk sambil mengamparkan Sejadahnya.

Reyhan pun keluar, lalu turun kebawah.

" Gimana adik mu itu han? ". Tanya mama nya.

" Alhamdulillah Aisyah sudahjauh lebih tenang mah, hanya saja Rey gak tau Aisyah bisa nerima apa enggak".

"Yasudah tidak apa yang penting Aisyah jauh lebih tenang, bay the way adik mu sedang apa? ". Tanya papa nya.

" Aisyah Rey suruh sholat pa". Ucap Reyhan sambil terkekeh .

"Alhamdulillah makasih Rey". Ucap papa nya sambil menepuk bahu anaknya. Yang hanya dibalas anggukan serta senyum manis Rey.

*huwaa saya mau Reyhaann!!!!

Aisyah telah selesai dengan sholat, berdoa dan sholawat nya yang disuruh Reyhan. Benar saja ia lebih tenang .

Aisyah nge chat Reyhan lewat whatsapp.

Kak Rey!!!!

Kak bisa tolong ke kamar aish bentar weh.

Setelah membaca chat dari adik nya Rey langsung menuju kamar sang adik.

Tok tok tok

" Masuk " ucap sang pemilik kamar.

"Gimana udah sholatnya". Aisyah mengangguk.

" Jauh lebih tenang kan? ". Aisyah hanya menjawab dengan kata heum.

" Kak aish sudah fikirkan semuanya, aish mau kak dijodohkan tapi gak sekarang ". Ucap Aisyah yang membuat Reyhan kaget.

" Hah really syah? ".

Aisyah mengaguk sambil berkata " Jujurly Aish itu gak bisa nerima ini tapi bakal aish usahakan demi kakek".

Senyum Reyhan pun terbit.
"Masya Allah terimakasih rabb, terimakasih yah cantik". Ucap Reyhan tak percaya.

"Kita turun kebawah yah mama papa pasti happy kan".

Aisyah mengangguk mengiyakan perkataan Rey.
Setelah sampai dibawah orangtuanya senang melihat Aisyah sudah tenang.

" Pa, ma Rey ada kabar bahagia loh, Aisyah mau nerima perjodohan ini ". Ucap Rey dengan muka sumringah.

" Wah wah masya Allah ". Ucap kedua orang tuanya.

" Aish mau nerima semua nya asalkan ada syaratnya !".

" Okey apa syarat nya? ". Tanya sang papa tanpa rasa ragu.

" Aish mau mondok di Jawa Timur dan kuliah disana setelah kelulusan MA aish boleh? ".

" Hanya itu? ". Tanya papa nya, aisyah hanya menganggukkan kepala nya yang ditutupi mukena.

"Boleh asalkan jangan lama lama, sepulang mu dari Jawa Timur papa akan percepat proses perjodohan ini".

" T-tapi pah, Aish disana sama siapa? ". Tanya mama nya yang sangat khawatir dengan putri satu-satunya itu.

" Iyah, ajak saja salah satu teman mu di pondok DU(darul ulum yah Awa singkat, oyah nama Darul ulum itu terinspirasi sama pondok kaka ku😂)! ".

Seketika wajah Rara lah yang terlihat dibayangan Aisyah.
" Okeh Aish izin dulu sama orangnya ". Papa nya mengangguk.

" Oiyah jadikan Aish pulang sekarang kan hanya sebentar".

"Terserah mu lah nak". Ucap papa nya.

الحمد الله_________________
Nantikan terus ceritanya!!

See you next part!
Jangan lupa vote!!
Assalamu'alaikum!!


Folow ig author yuk.
@ bocah_fiksi
@ Muhammaduntukaisyah.

Kalo ada yang typo tandain gess

Muhammad Untuk AisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang