37 - Informasi dari Freya

13 0 0
                                    

PADA KANGEN GAK?
SELAMAT MEMBACA!!

Pritha mondar-mandir sambil menggigit kuku. Istirahat kali ini tidak digunakan untuk makan di kantin, melainkan digunakan untuk mondar-mandir tidak jelas.

“Gue bingung!” ucap Pritha, kepada dirinya sendiri.

Kebingunganya kali ini dikarenakan Ayna tidak masuk. Gadis itu pun bahkan belum klarifikasi soal kemarin. Pritha bahkan sudah siap mewawancarinya hari ini, tetapi gadis itu malah tidak masuk, alias alpa.

Pritha yakin, apapun itu pasti tidak baik.

Pritha lalu duduk di bangkunya, sambil menatap bangku milik Ayna yang kosong, ”Semoga lo baik-baik aja, Na.”

Walaupun kemarin malam Ayna sempat membalas pesan Pritha. Seperti ini isinya: gue gak apa-apa, gak usah khawatir.

Dan saat Pritha memulai panggilan nomor Ayna sudah tidak dapat dihubungi.

Kenapa Ayna tiba-tiba pulang kemarin?
Kenapa Ayna tidak masuk hari ini?
Apa yang telah terjadi dengannya?

Tidak ada clue sama sekali. Yang bahkan Ayna sudah mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja, tetap saja Pritha khawatir. Ada yang tidak beres dengan gadis itu.

Tanpa mereka sadari, pembicaranya didengar oleh Freya.

Freya menghentikan langkah ketika mendengar pembicaraan ucapan gadis itu. Cewek berambut panjang, yang kali ini bagian rambut bawahnya dikeriting itu akhirnya meneruskan langkah ke meja guru, menaruh semua buku-buku tulis yang tadi dibawanya.

Setelah selesai dengan buku-buku itu, Freya mematri langkah menuju Pritha.

“Hai.” Freya menyapa, dengan nada lembut seperti biasa.

Pritha yang sedang melamun menoleh terkejut. Ia mengerjakan mata, kaget dan bingung kenapa Freya ada di sini?

“Ada apa, Fre?” tanya Pritha pada akhirnya.

“Gue ke sini disuruh Pak Hadi, nganterin buku tugas kalian.”

“Oh.”

“Gue mau ngomong sama lo, Pritha.”

Pritha semakin terkejut, hal apa yang ingin Freya bicarakan?

“Soal?”

“Di luar aja.”

Setelah berada di luar, Pritha langsung saja menanyakan maksud Freya.

“Lo mau ngomong soal apa, Fre?”

Freya menjawab pendek, “Temen lo.”

“Maksud lo ... Ayna?”

Freya mengangguk.

“Lo tau sesuatu tentang Ayna?” nada Pritha naik satu oktaf.

“Sedikit.”

“Apa?”

“Lo terakhir liat Ayna kemarin, pas kapan?”

Pritha mencoba mengingat-ingat.

“Pas istirahat ke dua. Dia bilang mau ke taman, gue gak tau dia mau ngapain ke taman. Tapi dia bilangnya mau ke sana aja.”

“Pas kemarin, gue juga ke taman belakang. Gue ngeliat Ayna, tapi dia gak sendiri. Ada Kak Alva sama Azka juga di sana.”

Dari ekor matanya, Freya bisa melihat bahwa Pritha sedikit terperanjat.

“Gue gak tau gimana awalnya. Pas gue dateng, gue ngelihat Ayna nangis.” Jeda, “Sama Azka yang lagi gebukin Kak Alva, habis-habisan.”

Napas Pritha tertahan, mendengar setiap ucapan yang keluar dari mulut Freya.

DeranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang