30 - Kulit ayam

7 0 0
                                    

Lama sekali egk bertemu. Baru bisa update, soalnya hectic sekalii abis PAT lanjut jadi panitia classmate TOT.

Anw, happy reading!!

***

Tebak apa yang terjadi semalam? Semuanya berjalan lancar sih. Semua makanannya enak-enak, Ayna bertekad untuk datang kapan-kapan lagi.

Walaupun kemarin Ayna pulang sedikit kemalaman, Alva bertanggungjawab. Ia sendiri langsung bilang ke Umi meminta maaf karena telat memulangkan Ayna. Alva sendiri yang meminta, padahal Ayna sudah bilang bahwa dia sendiri yang akan bicara dengan umi.

Lalu Alva pulang dan Ayna ke kamarnya.

Ngomong-ngomong soal Azka. Kalian penasaran Ayna menjawab apa? Dia mengiakan ajakan Azka. Jujur saja ia merasa seperti main cowok. Baru saja kemarin malam ia jalan dengan lelaki, paginya ia jalan dengan lelaki lain.

Alasannya sebenernya simpel. Mungkin karena Ayna hanya ingin menikmati minggunya, toh dia juga memang beneran free. Karena bila dirinya ada kesibukan juga dia pasti akan menolak.

Dan inilah, setelah berputar-putar selama setidaknya 45 menit di jalan Jakarta yang macet karena weekend, akhirnya mereka memutuskan untuk mengisi perut dulu.

Mereka kini berada di Mcd.

Ayna berbinar menatap ayam krispi di depannya, sudah lama juga ia tak makan junkfood.

Ayna kemudian memisahkan daging dan kulit ayam, kalian harus tahu bahwa Ayna pecinta kulit ayam garis keras.

Ayna memakan dagingnya lebih dulu, pasti bukan cuman Ayna yang mengisahkan bagian terenak untuk dimakan terakhir kan?

"Lo suka sama kulit ayam?"

Ayna mendongak, tanpa sadar ia mengangguk antusias.

"Iya!" jawabnya.

Azka tertegun, sama lagi.

Namun ia cepat-cepat menepis pikirannya, tangannya sibuk juga memisahkan daging dengan kulit ayam. Setelah terpisah, Azka memindahkan semua kulit ayam itu ke piring Ayna.

Ayna tentu saja terkejut, campur heran.

Sebelum Ayna bertanya, Azka sudah inisiatif menjelaskan.

"Buat lo aja, gue gak suka kulit."

Ayna semakin melotot, seolah berbicara kok ada manusia yang gak suka kulit ayam?

Azka menggigit daging ayam cuek, lalu menjawab tatapan mata Ayna.

"Heran kenapa ada manusia yang gak suka kulit ayam? Ada, gue."

Ayna mengangguk-angguk, dalam hati keheranan ada spesias macam Azka. Sekte mana orang itu.

"Anw, makasih." Tapi toh Ayna juga yang untung, Ayna mendapat dua kali lipat kulit ayam!

"Ya."

Mereka makan dengan hening.

Tak terasa waktu cepat berlalu, kini Ayna dan Azka sudah menyelesaikan makanannya.

Ayna merasa ini kencan.

Ayna berdeham, sejak lama ia ingin bertanya hal ini, mungkin ini waktu yang tepat.

"Ka, Bi Zahrah udah lama kerja di rumah lo?"

Azka memanggut, "Sekitar dua tahun yang lalu."

"Oh." Ayna ikut memangguk. "Gue kira Bi Zahrah udah gak kerja jadi ART, gue pikir beliau buat usaha."

DeranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang