𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 19-𝐓𝐇𝐈𝐑𝐃 𝐘𝐄𝐀𝐑

333 34 4
                                    

CHAPTER 19: Larina, meramal, buckbeak.

Larina pov

Sudah saatnya aku harus kembali ke Hogwarts. Setiap hari wartawan yang berada di luar rumah Malfoy itu bertambah banyak. Semua ini tentang ayahku yang kabur dari Azkaban. Aku cukup khawatir dengannya tapi mengapa ia slalu membuatku kesulitan padahal aku menyayanginya.

"Ayo Larin kita memakai bubuk floo saja." Ucap cissy.

"Cissy, aku akan merindukanmu."

"Akupun." Cissy memelukku."jangan pernah memikirkan perkataan yang buruk tentangmu."

"Baiklah."

Uncle Lucius yang pertama, lalu Draco, aku dan terakhir cissy.

"Segeralah masuk ke kereta sebelum kompartemen dipenuhi anak tahun kesatu." Ucap cissy.

"Aku akan mengirim surat jika aku mengalami masalah."

"Tentu Larin, aku draco dan Lucius selalu bersamamu."

"Ayo Larin." Draco memegang tanganku dan membawaku masuk.

"Tak bersama yang lain Draco?"

"Aku hanya ingin berdua dengan mu dulu sebelum pansy dan yang lain datang."

"Baiklah."

"Larina....."

"Dia sudah datang, drac." Canda ku saat melihat wajah kesal draco melihat pansy yang berjalan menuju mereka.

(Ini tuh Masi lorong kompartemen)

"Hi Larina hi draco." Sapa pansy.

Dia cantik apalagi sifatnya yang cocok hanya diperlihatkan jika kami sedang berdua saja. Untuk informasi pansy pernah bilang padaku bahwa dia menyukai Draco, lucu sekali bukan? Tentu saja Draco menganggapnya hanya teman.

"Fine." Jawab Draco.

"Kau kenapa Draco?"

"Dia hanya lelah Pansy ayo masuk kompartemen sebelum penuh." Ajakku.

Kami bertiga memasuki kompartemen, Draco mau tidak mau menuruti ku.

"Blaise!" Teriak pansy saat melihat seorang laki-laki Slytherin melewati kompartemen kami.

Pemuda itu mendengar ada yang memanggil namanya lalu berbalik arah.

"Why pansy?"

"Kau sedang mencari kompartemen? Mau bergabung dengan kami masih ada satu space untuk mu." Tawar pansy.

"Boleh jika Larina dan draco tak keberatan."

Author pov

Draco hendak mengatakan tidak namun disela oleh Larina. "Tak apa masuk saja Blaise."

Kereta sudah mulai berjalan, banyak anak yang melambaikan tangannya pada keluarganya, temannya yang berda diluar kereta.

"Kuharap tahun ini akan lebih menyenangkan." Gumam Larina.

....

Menurut Larina kembali ke Hogwarts adalah suatu momen yang membuatnya selalu deja Vu. Ia selalu ingat dulu ia sering mengalami kesulitan mengingat jalan ke asramanya terlebih jalan asrama Slytherin sangat rumit.

"Larina ayo."

"Ya, tentu. Pansy." Larina menarik nafas panjang dan menghembuskan dengan berat. Ia siap dengan tahun ini tapi tidak dengan mentalnya.

"Drac aku dan pansy akan membereskan kamar kami terlebih dahulu, jika kau ingin pergi makan jangan menunggu kami." Ucap Larina pada Draco.

𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐌𝐚𝐥𝐟𝐨𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang