𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 35-𝐅𝐈𝐅𝐓𝐇 𝐘𝐄𝐀𝐑

209 13 1
                                    

CHAPTER 35: Grimmauld place, news, Dolores umbridge

Liburan tahun ini aku menginap sebentar di rumah meda, dan sekarang aku menuju Malfoy manor untuk menyerahkan diriku menjadi pengikut Voldemort.

Aku menyerahkan lengan kananku begitu juga Draco, Voldemort mulai membuat tanda death Eater disana.

Cukup perih tapi tak berlangsung lama.

"Drac, katakan pada cissy aku harus pulang. Voldemort jangan memberi tugas berat pada cissy dan Draco"

Voldemort hanya diam, dia memanggil nagini.

"Hai, nagini sudah lama tak jumpa."

Aku ber teleport ke grimmauld place yaitu house of black.

Aku masih harus memberi tetesan darahku pada Cedric.

Saat aku masuk suasana sangat cerah dan berisik. Tak biasanya krecher menyalakan semua lampu.

Saat kubuka pintu ruang makan dan dapur ya—disana banyak sekali manusia. Di Sana ada Weasley parent, moony, Nymphadora, orang-orang kementrian dan tentu saja ayahku Sirius black.

"Ada apa ini? Rumahku berisik sekali" aku sangat kesal, para Gryffindor ada disini membuat rumahku menjadi seperti milik mereka.

"Larina! Tak sopan!" Pertama kalinya ia berbicara padaku itupun nada tinggi.

"Oh, hai sir. Sorry who are you? This house is mine, sejak kau dipenjara karna lebih memilih menyelamatkan Harry si bodoh itu" Sirius menamparku, ayahku menamparku.

"Sirius!" Teriak Molly.

"Why? Aku mengatakan yang sejujurnya, kau lebih menyayangi Harry Potter kan? Kau bahkan tak peduli bagaimana dengan anakmu dan sepertinya kau juga tak ingat kau memliki putri" emosiku menggebu-gebu.

"Larina, pergilah ke kamarmu.." Sirius memejamkan matanya mencoba menurunkan emosinya.

"Why?! Because I'm not important than Harry Potter the boy who lived?! Harry Potter si anak ajaib, Harry Potter si anak emas?! Huh bukankah begitu?"

Nymphadora membawaku naik ke kamarku.

"Diam disini, redakan emosimu lalu bicaralah yang baik" nasihatnya lalu dia keluar kamar dan menutup pintu.

Menatap foto bergerak ibuku."lihatlah Bu, dia memang tak menyayangiku..." Menangis memeluk bantal.

"Nona, tuan sirius menyuruh Anda turun untuk makan malam" itu krecher.

"Aku tak mau krecher, sudahlah jangan dengarkan dia"

Selang beberapa menit Nymphadora masuk."Larina ayo makan malam"

"Aku tak mau kalian saja"

"Larina, jangan membuatku memaksamu"

"Baiklahhhhh baiklahhhhh hanya untukmu" bangun dari tempat tidur.

"Aku akan menyusul, aku ingin Menganti pakaianku"

Saat aku sudah siap dan ingin turun aku melihat Hermione mentapku.

"Apa yang kau lihat, dasar mudblood!"

George dan Fred mengikutiku dari belakang. "Ada apa dengan kalian?"

Mereka tertawa. "Kau sedang datang bulan?" Tanya Fred.

"Bukan urusanmu Fred!"

"Larina, bisa kita bicara berdua?" Itu Harry.

"Harry....Potter....padahal kau bukan anak kandungnya tapi dia sangat menyayangimu....aku iri sekali...." Nada mengejek.

"Apa yang ingin kau katakan?" Menyilangkan kedua tanganku di dada.

"Kumohon, biarkan kami tinggal disini...."

Menunjukkan tanda death Eater ku pada Harry.

"Selamat bersenang-senang..." Menjulurkan lidah pada Harry.

Menuruni tangga menuju ruang makan.

"Nymphadora, sorry aku tak menurutimu aku akan pergi pengap sekali disini seperti rumah susun" sindiran.

"Oh ya, jangan ada yang membuka kamar pintu hijau yang terkunci itu, termasuk kau pak Sirius yang terhormat..." Mengejek Sirius.

"By the way terimakasih tamparannya..." Itu kata-kata terakhir saat aku ber teleport ke Malfoy manor.

🌼🌼🌼

"Kudengar Potter ke pengadilan Karna melanggar hukum..." Cissy menyeruput teh hijau miliknya.

"Dimana Draco?" Tanyaku.

"Di kamarnya, mungkin sudah tidur"

"Cissy, aku bertemu ayahku. Dan kau ingin tahu apa yang dia lakukan saat pertama kali bertemu lagi dengan putrinya? Dia menamparku lalu menaikan intonasi suaranya saat aku mengejek anak angkatnya yaitu Harry potter, itu konyol sekali...." Tertawa.

"Dia menamparmu?" Cissy terkejut.

"Ya, dia menamparku sangat keras. Aku menjadi lebih siap menghadapi dunia ini" tersenyum pada cissy.

🌼🌼🌼

Liburan telah usai, Harry Potter dan Dumbledore sedang hangat dibicarakan di daily prophet.

"Larin, bagaimana menurutmu?" Kali ini di kompartemen hanya ada aku dan pansy, Blaise dan Draco mereka sedang membeli makanan.

"menurutku tentang apa?" Aku bingung, apa yang sebenarnya pansy bicarakan.

"Potter dan Dumbledore"

"Aku tak peduli pans, kau jangan membaca daily propert terus seperti orang yang tak punya kerjaan saja."

"Baiklah, tapi ini....."

"Apalagi pansy?"

"Coffee datang~" itu Blaise membawa dua coffee.

"Dimana Draco?" Tanyaku.

"Tadi dia dibelakangku, aku tak tahu sekarang dia dimana"

Suasana menjadi hening, Draco datang dengan wajah masam.

"Dimana matcha hangat ku?" Menatap Draco heran, mengapa tiba-tiba moodnya berubah.

"Kau 'ditugaskan' sesuatu? Aku bisa membacanya dari sorot matamu...."

Draco balik menatapku terkejut.

"Apa tugasnya terlalu berat? Aku akan memarahinya jika kau keberatan dengan tugas darinya"

"Tidak larin....tak usah...."

Saat sudah sampai, aku dan pansy mendahului para pria. Mereka sangat lamban.

🌼🌼🌼

Dumbledore mengenalkan wanita paruh baya dengan serba pink yang wanita itu pakai cukup membuatku mual. Warna menjijikan dalam hidupku warna terbaik adalah hijau dan hitam.

"Siapa namanya tadi?" Jujur saja aku tak terlalu mendengar pidato Dumbledore Karna pansy sangat berisik.

"Dolores umbridge" jawab Camila, dia satu tahun dibawah dariku.

"Dia terlihat menyebalkan" timpal pansy.

"I don't like her smile" Camila meladeni.

"Hush jangan berisik..." Mereka malah melanjutkan perbincangan mereka mengolok-olok Dolores umbridge.

Sepertinya mereka memiliki bahan pembicaraan baru.









TBC

𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐌𝐚𝐥𝐟𝐨𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang