CHAPTER 32

171 13 1
                                    

CHAPTER 32: pemandian prefect, harta Karun, tantangan kedua.

"Drac! Wake up!" Larina membangunkan Draco, sebenarnya hari ini libur dan tidak ada kegiatan tapi Larina rasa ini momen yang cocok untuk menikmati hari libur dengan cara lain bukan dengan cara berdiam diri di kamar dan tidur samapai siang.

"Larin...." Pansy datang.

"Apa pans?"

"Ayo makan...."

"Aku ingin membangunkan Draco dulu...."

"Drac, ayo kita berjalan-jalan...." Mencoba membangunkan Draco lagi.

"Kenapa kalian sangat berisik?" Suara Draco kecil Karna dia menutup kepalanya dengan bantal.

"Larina Black!" Panggil Diana, dia rekan perfect nya Larina.

"Ada apa?"

"Kau ditugaskan ke kamar mandi prefect..." Jawab Diana sedikit teriak.

"Baiklah! Aku akan kesana!"

Diana pun pergi melanjutkan tugasnya untuk mengabsen siswa Slytherin.

"Drac, kau harus sudah siap sebelum aku kembali dan kau pansy, Kau harus memastikan dia bangun"

"Tapi hari ini aku akan kencan...." Rengek pansy.

"Dengan Theo?" Tanya larian mengangkat satu alisnya.

Pipi pansy bersemu kemerahan.

"Baiklah, kau bersiaplah kita takkan mengajak orang pemalas" kata Larina, sebenarnya itu ditujukan pada draco agar dia segera bangun.

Larina pun pergi ke pemandian khusus prefect.

Larian melihat ada seseorang yang tengah berendam.

"Permisi?" Larina ingin memastikan dia melihat siapa.

"Cedric?! Kamu mandi disini?"

"Tidak, aku sedang berusaha membuka petunjuk untuk rintangan kedua"

"Benarkah? Sudah ditemukan?" Larina penasaran.

"Sudah" singkat padat dan jelas.

"Apa itu?"

"Berhubungan dengan air dan....aku belum yakin untuk yang satu ini?"

"Katakanlah...."

"Siren."

"What?! Apa yang akan mereka lakukan dengan ini?"

Tak sadar Larina melihat Cedric yang tengah menatapnya.

"Ada apa ced?"

"Beautiful..." Ucap Cedric tanpa sadar.

Bisa kalian bayangkan Cedric mengatakan itu dengan rambut basahnya dan wajahnya yang-larona tak bisa mendeskripsikan ini dia juga sangat takjub.

"Ced....." Lengan Larina dengan refleks menyentuh pipi tegas Cedric.

Mereka saling menatap dalam pada satu sama lain.

Cedric memajukan wajahnya, sepertinya ia ingin mencium Larina.

Larina tanpa sadar menutup matanya mempersilahkan Cedric untuk lebih mendekat.

Saat keduanya ingin menikmati moment ini--

Brakkk

Pintu terbuka dan terlihatlah dua manusia aneh keturunan Weasley yang sangat mengganggu.

"Hi Larina!" Fred.

Larina menatap Cedric canggung.

"Sepertinya aku harus pergi" pada Cedric, Cedric mengangguk dia juga merasa canggung saat ini.

"Larina....ibuku mengirimkan hadiah untukmu...." George masuk ke dalam kolam.

"Molly? Hadiah apa?"

"Kurasa itu syal..." Kali ini Fred.

🌼🌼🌼

Sekarang Larina dan pansy sudah memakai baju tidur dan sudah sanagt siap untuk memulai acara girl night mereka namun Darla-head girl Slytherin menyampaikan pesan dari prof McGonagall bahwa Larina diperintahkan untuk pergi ke ruang kepala sekolah.

"Oh, good night Ms. Black, kami memiliki hadiah untukmu, silahkan diminum, Ms. Granger, Ms. Chang, and Ms. Delacour kalian boleh minum juga," perintah prof McGonagall.

Rasa minumannya sangat aneh dan tak enak.

Larina merasa kepalanya sangat pusing dan semuanya menjadi gelap.

🌼🌼🌼


Pertandingan dimulai. Harry, krum, Cedric dan fleur melancarkan sihirnya agar mereka bisa lebih leluasa di dalam air. Viktor krum dia merubah sebagian tubuhnya menjadi hiu agar para siren takut, Cedric dengan sihir gelembungnya, Harry yang memiliki sirip dan insang, sedangkan fleur....

Dia tak sampai ke dalam air untuk membawa harta karunnya.

Larina pov.

Saat kubuka mataku rasanya tubuhku sangat dingin, aku membantu Gabrielle untuk berenang ke atas tumpuan.

Tubuhku lemas sekali, aku hampir tenggelam tapi semua orang sigap membantu.

Aku dibawa keatas permukaan kayu dan diberi handuk untuk menghangatkan diri.

"Cold...." Sangat susah payah untuk berbicara.

Harry baru saja keluar dari air dengan mantranya.

Aku melihat Cedric yang masih memeluk Cho, mereka saling menghangatkan tubuh.

"P-prof, can I go to hospital wing?" Pada prof Dumbledore.

Sepertinya para profesor pun merasakan aneh Karna semua anak yang menjadi harta Karun sudah diberi sihir agar tak merasa kedinginan tapi berbeda denganku.

Aku dibantu oleh Fred untuk naik ke perahu.

"Thanks Fred.." Fred melihat mataku yang memerah menahan tangis. Dia tau ala yang aku pikirkan.

"It's okay....Larina." dia mengusap air mataku.

Draco datang.

"Drac?"

Dia tampak khawatir, Fred memutuskan untuk kembali ke kembarannya.

"Dingin sekali...." Suaraku memelan.

Draco merangkul ku.

"Bagaimana ini bisa terjadi, bagaiman kau bisa menjadi harta Karun Potter?"

"Aku tak tahu drac, ayo aku ingin ke hospital Wing"










TBC

Haiii guys begimanaaa chapter ini cukup membuat saya bulak balik film-buku yaaa...but gapapa because akhirnya tetep imajinasi aku

Ngehek

Votement nya....nanti aku ajak ke Azkaban😊💚💚💚

𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐌𝐚𝐥𝐟𝐨𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang